Forum Komunikasi P4GN Cetuskan Intervensi Terbaik untuk Kawasan Kunti
Kepala BNNK Surabaya Kombespol Heru Prasetyo memberikan sambutan dalam kegiatan Forum Komunikasi P4GN.--
Yang lebih miris lagi, bukan hanya siswa SMA atau kuliah tetapi siswa SD sudah ada yang mencoba narkotika.
BACA JUGA:Innalillah, Kepala BNNK Surabaya Kombespol Roni Bahtiar Arif Berpulang
"Pengamatan polisi dan BNNK bukan lagi tingkat kuliah dan SMA tetapi SD untuk mencoba menggunakan obat-obatan ini, " pungkas Yayuk.
Sementara itu, Kepala BNNK Surabaya Kombespol Heru Prasetyo mengungkapkan, bahwa kegiatan hari ini sebagai bentuk implementasi dari kebijakan pimpinan tentang penguatan kolaborasi.
"Yang mana intinya membangun komunikasi dan koordinasi dalam program pencegahan, pemberantasan, pencegahan, peredaran gelap narkotika di Surabaya," ujar Heru.
BACA JUGA:BNNK Surabaya Dukung Penuh Kampung Tangguh Bersih Narkoba
Heru menambahkan, bahwa dipilihnya kawasan Kunti sebagai kawasan rawan narkotika setelah sempat ada enam isu yang ditawarkan ke Pemkot Surabaya.
"Sempat ada diskusi mengapa ini menjadi fokus kita karena memang pertimbangan dari Wali Kota Surabaya, bahwa Kunti menjadi bagian dari program asta cita pemerintah
Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Yang mana salah satunya mengamanatkan pencegahan dan pemberantasan narkotika," jelas Heru.
BACA JUGA:BNNK Surabaya Razia 2 RHU, 9 Positif Narkoba Diperiksa Terpisah
Implememtasi di lapangan nanti, tambah Heru, dengan cara merumuskan berbagai rencana aksi mulai dari tingkat pencegahan, rehabilitasi sampai tingkat penguatan intelijen serta melibatkan akademisi.
"Penanganan kawasan narkotika dengan melibatkan semua unsur," pungkas Heru.
Dalam kegiatan Forum Komunikasi P4GN melibatkan BNNK Surabaya, Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kodim Surabaya 0830, SMCC UNESA, FKUB Surabaya, GP Ansor Surabaya, Kecamatan Semampir, PKK Surabaya, Karang Taruna Surabaya, PT Dharma Kumala Utama Surabaya, PT Asia Sejahtera Mina Tbk, Plato Foundation, Memorandum, Radio KLIK FM, dan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia Jatim.(fer)
Sumber:

