umrah expo

Ribuan Ton Gula Petani Tebu Tak Terjual, APTR Minta DPRD Situbondo Carikan Investor

Ribuan Ton Gula Petani Tebu Tak Terjual, APTR Minta DPRD Situbondo Carikan Investor

APTR GM sejumlah Pabrik Gula (PG) Situbondo saat menemui Komisi II DPRD Situbondo.--

SITUBONDO, MEMORANDUM.CO.ID – Tidak lakunya ribuan ton gula milik para petani tebu Situbondo yang disimpan di gudang sejumlah pabrik gula (PG) menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Sebagai bentuk komitmen, Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo mengundang Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR), pihak PG, serta perwakilan Bank Jatim untuk mencari solusi.


Mini Kidi--

Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jainur Ridho, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam melihat kesulitan yang dialami para petani.

"Kami ingin memastikan petani tebu Situbondo tidak terus dirugikan akibat lemahnya serapan gula lokal di pasaran," ujar Jainur Ridho, Selasa 19 Agustus 2025.

DPRD Situbondo juga akan menggelar operasi pasar atau sidak bersama Satpol PP untuk menelusuri peredaran gula rafinasi di pasar rumah tangga, yang dianggap menjadi salah satu penyebab tersendatnya pemasaran gula lokal.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Resmi Dilaksanakan di Kabupaten Situbondo

"Kami akan sidak gula rafinasi ke sejumlah toko di Situbondo, karena salah satu faktor rendahnya serapan gula lokal adalah maraknya peredaran gula rafinasi," katanya.

Jainur Ridho menekankan persoalan ini tidak bisa diselesaikan secara parsial, melainkan harus melibatkan semua pihak.

"Kami akan kawal terus. Petani tebu adalah penopang ekonomi daerah, jadi kepastian harga dan pemasaran harus jadi prioritas," tegasnya.

General Manager PT SGN PG Panji, Norman Arifin, mengakui bahwa masalah utama yang dihadapi saat ini adalah rendahnya daya serap gula petani.

"Saat ini peredaran gula rafinasi lebih masif dan mudah ditemui di pasaran," ujar Norman.

BACA JUGA:Pemkab Situbondo Gelar Shalawat Kebangsaan di Momen Harjakasi Ke-207 dan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI

Ia menegaskan, meski secara regulasi peredaran gula rafinasi legal, dampaknya sangat dirasakan para petani lokal.

"Oleh karena itu, kami mendorong adanya kebijakan khusus agar gula lokal mendapat ruang lebih luas di pasar dalam negeri, terutama di Situbondo," katanya.

Senada, General Manager PT SGN PG Asembagus, Mulyono, mengungkapkan ada ribuan ton gula petani yang tidak terjual karena tidak ada pembeli pada saat lelang.

"Tidak ada yang menawar, berarti serapan pasar tidak ada. Padahal, saya sudah delapan kali melakukan lelang gula milik petani Situbondo," bebernya.

Mulyono juga menyebutkan adanya indikasi peredaran gula rafinasi di pasaran, yang menjadi salah satu penyebab tidak lakunya gula petani dalam lelang.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Situbondo Desak Satgas Pangan Sidak Peredaran Gula Rafinasi

"Kami sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk memfasilitasi pinjaman modal bagi petani, namun masih menghadapi kesulitan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris APTR PG Panji, Gravika Tarunasari, menyampaikan kekhawatirannya terkait solusi yang ditawarkan perbankan.

"Solusi kredit bukan jalan keluar, justru akan menambah masalah baru. Petani sudah sulit, jangan ditambah beban utang dengan bunga tinggi," ujarnya.

BACA JUGA:Festival 1.000 Nasi Sodu Meriahkan Asembagus, Kuliner Legendaris Siap Jadi Ikon Wisata Situbondo

APTR berharap DPRD bersama pemerintah daerah bisa mencarikan investor atau pembeli besar yang bersedia menyerap gula lokal.

 

"Saya berharap para wakil rakyat mencarikan investor untuk membeli gula petani Situbondo," harap Gravika.

Sumber:

Berita Terkait