umrah expo

Komisi II DPRD Situbondo Desak Satgas Pangan Sidak Peredaran Gula Rafinasi

Komisi II DPRD Situbondo Desak Satgas Pangan Sidak Peredaran Gula Rafinasi

Jainur Ridho, Ketua Komisi II DPRD Situbondo--

SITUBONDO, MEMORANDUM.CO.ID – Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo mendesak Satgas Pangan Situbondo segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap peredaran gula rafinasi di sejumlah pertokoan.

Desakan ini muncul lantaran kebijakan impor gula rafinasi membuat ribuan ton gula milik petani tebu Situbondo tidak terserap pasar. Akibatnya, gula menumpuk di gudang milik Pabrik Gula (PG) Situbondo.


Mini Kidi--

Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jainur Ridho, mengungkapkan gula petani tidak laku terjual karena gula rafinasi dijual bebas di pasaran.

“Kami mendesak Satgas Pangan bertindak tegas melakukan sidak ke toko-toko modern maupun pasar tradisional terkait peredaran gula rafinasi yang dijual bebas,” tegas Jainur Ridho, Senin 18 Agustus 2025.

BACA JUGA:Festival 1.000 Nasi Sodu Meriahkan Asembagus, Kuliner Legendaris Siap Jadi Ikon Wisata Situbondo

Menurutnya, sejak sebulan terakhir para petani tebu belum menerima pembayaran hasil panen. Padahal, mereka membutuhkan biaya untuk kembali menggarap lahannya.

“Petani tebu setelah panen membutuhkan biaya garap lagi. Bagaimana mereka bisa mengolah tebu kembali jika hasil panen belum dibayar oleh pabrik gula,” ujarnya.

BACA JUGA:Ribuan Santri Ponpes Wali Songo Gelar Upacara Bendera HUT Ke-80 RI

Jainur Ridho mengaku telah meminta Wakil Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) segera mencari dana talangan guna membayar hasil panen petani. Namun hingga kini belum ada kepastian.

“Informasi soal Danantara yang akan menggelontorkan dana juga belum jelas. Faktanya, petani belum menerima hak mereka dari pabrik gula,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, General Manager PG Asembagus, Situbondo, Mulyono, mencatat sekitar 5.000 ton gula pasir petani masih menumpuk di gudang pabrik karena belum ada pembeli.

Sumber:

Berita Terkait