Kenapa GP Formula One di Singapura Digelar Malam Hari ? Ini jawabanya!

Kenapa GP Formula One di Singapura Digelar Malam Hari ? Ini jawabanya!

Kenapa GP Formula One di Singapura Digelar Malam Hari ? Ini jawabanya!--Tangkapan layar youtube

MEMORANDUM -  Dikenal sebagai salah satu balapan paling menyiksa pembalap secara fisik di kalender F1, GP Singapura di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay telah menjadi pionir balapan malam hari.

Sejak awal, balapan ini dengan cepat mendapatkan popularitasnya sebagai balapan malam orisinal dengan memanfaatkan indahnya cakrawala malam Singapura yang spektakuler.

Sebelum diperkenalkannya balapan F1 malam hari, negara kecil yang identik dengan patung Merlion ini sebenarnya memiliki sejarah motorsport yang cukup bagus.

Dari tahun 1961 hingga 1972, Singapura menggelar Formula Libre dan Formula 2 Australia di Sirkuit Jalan Raya Thomson Road.

Namun, balapan dihentikan pada tahun 1973 karena berbagai alasan, termasuk peningkatan volume lalu lintas, risiko bahaya yang tinggi, ketidaksesuaian sirkuit, dan ketidaknyamanan masyarakat karena penutupan jalan.

Kebangkitan GP Singapura di tahun 2008 membawa tradisi baru di Formula One. Gagasan untuk menyelenggarakan balapan malam hari di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay pertama kali dicetuskan oleh Bernie Ecclestone pada tahun 2007. Ide ini sempat dikecam sejumlah pihak karena alasan keamanan.

BACA JUGA:Peraturan F1 2024 Apa Saja yang Berubah?

BACA JUGA:Bagaimana Mobil F1 Bisa Berbelok Sangat Cepat ?

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keputusan diadakannya night race di Singapura. Pertama, untuk memaksimalkan penayangan secara global.

Kedua, menyajikan visual yang memukau melalui lampu sorot yang tajam. Dan yang paling penting, untuk mengatasi kondisi cuaca yang panas dan sangat lembab.

Lokasi Singapura yang dekat dengan garis khatulistiwa membuatnya memiliki iklim tropis. Suhu rata-rata di sana berkisar antara 31 hingga 34 derajat Celcius ketika siang hari dan 26 hingga 28 derajat Celcius ketika malam hari.

Ditambah dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi, night race dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan balap yang lebih nyaman dan sejuk bagi tim, peserta, dan penonton.

Namun, kondisi trek yang lebih dingin juga memberikan tantangan ekstra untuk pembalap. Mereka harus lebih strategis dalam menyesuaikan settingan mobil dan manajemen ban.

Balapan F1 di malam hari juga dinilai sangat berbeda dengan balapan siang hari di beberapa level. Ketergantungan pada cahaya lampu menuntut peningkatan panca indra dan waktu reaksi dari pembalap.

Alasan teknis lainnya mengapa GP Singapura dihelat pada malam hari adalah untuk mengakomodasi fans layar kaca internasional.

Hal ini sejalan dengan jam tayang televisi di sore hari negara-negara Eropa yang menjadi sumber penonton dan pendapatan terbesar bagi Formula One.

Transformasi GP Singapura menjadi balapan malam paling bergengsi di F1 bukanlah hal yang mudah. Sekitar 1.500 proyektor pencahayaan canggih dipasang di sekeliling trek untuk mencapai kondisi mendekati siang hari.

Sistem ini menghasilkan intensitas cahaya sebesar 3.000 lux, atau 4 kali lebih terang dibandingkan cahaya lampu stadion sepak bola pada umumnya.

Suasana malam hari juga menambah mistis dan daya tarik GP Singapura. Balapan ini menjadi tontonan yang mempesona bagi para penggemar F1 di seluruh dunia dan menambah kesan drama pada balapan.

Pada dasarnya, perpaduan antara olahraga, hiburan, dan teknologi telah membantu memantapkan posisi Marina Bay sebagai salah satu tempat paling istimewa di kalender F1.

Dengan pendekatannya yang unik dan inovatif, GP Singapura telah membuka jalan bagi balapan malam lainnya di Formula One. (mg20)

Sumber: