Tidak Jadi Berangkat, Ratusan Peserta Travel Tertipu Lovean Tour Travel Rp 180 Juta

Tidak Jadi Berangkat, Ratusan Peserta Travel Tertipu Lovean Tour Travel Rp 180 Juta

Rumah Lovean Tour Travel yang dulu dijadikan kantor di Jalan Ngagel Dadi, Surabaya.-Oskario Udayana-

"Alasannya pihak Lovean Travel menyalahkan Surya Mandiri Travel yang menyediakan bus tidak full (peserta)," beber Afila. 

Terus akhirnya, Afila meminta pertanggungjawabkan dari Lovean Tour karena tidak jadi berangkat seharusnya uangnya dikembalikan (refound).  

BACA JUGA:Bupati Hendy Canangkan Parade Pegon Digelar Setiap Hari Libur di Jember

"Tapi setelah sepekan katanya di-refound, namun hanya janji-janji saja," tuturnya. 

Afila juga melihat Instagram dari Lovean Tour juga banyak yang komplain melalui kolom komentar. Dari sini banyak peserta yang dijanjikan juga dijanjikan akan di-refound uangnya. 

"Korban sebanyak 175 orang dan akhirnya sepakat membuat grup WhatsApp. Untuk kerugian Rp 1-2 juta per orang. Paling  banyak Rp 14 juta. Jika di total mencapai Rp 180 juta," beber Afila.

BACA JUGA:Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?

Lovean Tour Travel, sepegetahuan Afila tidak memberangkatkan peserta ke luar negeri, hanya sampai tujuan Jawa-Bali. 

Karena merasa tertipu, para korban ini sempat mendatangi kantor Lovean Tour di Jalan Ngagel Dadi II-B/26, Surabaya. Tapi hasilnya nihil karena rumah tersebut ditempati oleh nenek. 

"Sesuai di KTP nama pemilik Travel Lovean Muhammad Ramadan. Kantornya hanya di tempati oleh neneknya," jelas Afila.

Namun, dari keterangan keluarga, Lovean kabur ke Jalan Kertanegara, Malang. 

"Bahkan, para korban juga mendatangi rumah kosnya itu, namun hanya menutup-nutupi keberadaan Lovean. Sampai kini kabur ke mana saya tidak tahu" ujar Afila.

Merasa tidak menemukan titik terang akhirnya Afila. melapor ke Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Januari 2024. 

"Korban awalnya sedikit, sehingga Lovean seolah-olah agar korban mengikhlaskan saja uangnya," tandas Afila.

Hal senada juga dikatakan Aprodita Eka, peserta tour travel mengutarakan, dirinya mulai merasa ada indikasi penipuan setelah wisatanya ke Lombok pada akhir Desember 2023 dibatalkan secara mendadak. 

Sumber: