Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?

Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?

Badarawuhi--

MEMORANDUM - Film yang sangat dinanti, "Badarawuhi di Desa Penari," sedang memukau penonton di bioskop-bioskop di Indonesia. Film yang merupakan lanjutan dari Film KKN di Desa Penari membuat banyak penggemar Film tersebut menanti dan sangat antusias.

Film yang diproduseri oleh Manoj Punjabi dan disutradarai oleh Kimo Stamboel ini dinanti karena ketika film KKN Desa Penari ditayangkan pada tahun 2022 yang lalu, sosok badarawuhi mencuri banyak perhatian penonton. Sosoknya yang cantik, anggun, dan bisa membawakan kesan mistis yang sampai pada penonton membuat banyak orang penasaran dengan kisahnya yang lebih dalam.

BACA JUGA:Menyelami Karya-Karya Film Terbaik dari Joko Anwar

Inilah beberapa hal yang dibahas dalam film Badarawuhi di Desa Penari:

1. Alasan mengapa tidak ada pemuda pemudi di sana

Dalam film "KKN di Desa Penari", dijelaskan bahwa Desa Penari memiliki keunikan di mana banyak pemuda dan pemudi memilih meninggalkan desa tersebut daripada tinggal di sana. 

Kejadian ini akhirnya diperjelas oleh empat pemuda dan pemudi yang bernama Mila, Yuda, Arya, dan Jilto, yang awalnya datang di Desa Penari dengan tujuan mencari obat untuk penyakit ibu Mila.

Film ini mengungkapkan bahwa pemuda pemudi Desa Penari menjadi sasaran empuk bagi sosok jin yang menguasai desa itu, yang dikenal sebagai badarawuhi. 

Badarawuhi adalah sejenis roh yang memilih penari sebagai medium untuk mengekspresikan dirinya. 

Para pemuda dan pemudi Desa Penari menjadi incaran untuk dijadikan dawuh atau penari yang ikut bersama badarawuhi.

Sehingga, sesepuh di sana melarang adanya pemuda pemudi yang tinggal dan menetap demi menghindari korban jiwa yang akan diambil badarawuhi. 

Karena sekali badarawuhi sudah memilih dawuhnya, akan sulit untuk melepaskannya.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Karier Joko Anwar, dari Kritikus Film Menjadi Sutradara Ternama

2. Bagaimana cara Badarawuhi memilih dawuh

Sumber: