Pilwali Surabaya, Pakar: Jangan Sampai Ada Calon Tunggal

Pilwali Surabaya, Pakar: Jangan Sampai Ada Calon Tunggal

Pengamat Politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Umar Sholahuddin.-Alfin-

SURABAYA, MEMORANDUM - Sejumlah partai politik memberikan sinyal dukungan kepada Eri Cahyadi petahana Wali Kota Surabaya dalam pilkada mendatang. Padahal jelas jelas mantan Bappeko ini merupakan petugas partai yang berlambang banteng bermoncong putih ini.

Banyaknya dukungan dari partai politik koalisi Indonesia maju untuk mengusung Eri Cahyadi ini tentu membuat publik bertanya.

Sejumlah pengamat politik turut berbuka suara soal parpol koalisi Indonesia maju yanh siap mendukung Eri Cahyadi. Salah satunya Pengamat Politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Umar Sholahuddin.

Menurutnya, sebagai petahana Eri Cahyadi, laiknya gadis super seksi dan peluangnya sangat besar untuk menang. Apalagi sampai saat ini blm ada lawan atau pesaing politik yang sepadan atau seimbang.

BACA JUGA:Pilwali Surabaya, Demokrat Pertimbangkan Dukung Eri Cahyadi

"Karena itu, sangat wajar jika Pak Eri banyak dilirik dan dipinang para parpol, termasuk yang gabung dalam KIM (koalisi indonesia maju), " kata Umar kepada Memorandum.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini, Eri Cahyadi masih menjadi milik PDI-P dan PDI-P punya saham terbesar atas Eri Cahyadi.

"Sepertinya PDIP akan tetap memasangkan Eri Cahyadi dengan kader internal PDI-P, termasuk dengan Armuji. Dan jika dipasangken kembali, peluang petahana ini akan besar menangnya. Dan saya pikir PDIP tak akan mau jika pak Ery dipasangkan dengan kader dari KIM. Dengan kadernya sendiri (Armuji) aja bisa menang, ngapain dengan kader lain di luar parpol, " papar Umar.

Umar menjelaskan untuk membangun demokrasi yang sehat, tidak ada paslon boneka, paslon tinggal, lebih baik KIM hadirkan paslon sendiri yang lebih kompetitif dan banyak kader di KIM yang bisa dipoles sejak sekarang untuk bersaing dengan Eri Cahyadi.

BACA JUGA:Pilwali 2024, Tokoh Pemuda Harap Pemimpin yang Bisa Wujudkan Surabaya Bebas Gangster

"Buat apa ada Pilkada, jika paslonya cuman satu atau bersaing dengan kotak kosong atau boneka," tandasnya.

Umar juga menyinggung buat apa ada parpol jika tak mampu hadirkan kadernya untuk kontestasi di pilkada?

"Jika parpol tak mampu hadirken kadernya sendiri, berarti pendidikan politik internal partai gagal, karena tak mampu hadirkan iron stock tuk pilkada, " tambahnya.

Pihaknya berharap agar pilwali di Kota Pahlawan ini bisa berlangsung sehat dan bisa menyehatkan ekosistem demokrasi.

BACA JUGA:Penyidikan Kasus Korupsi Dana Hibah Pilwali Surabaya Lamban, KPK Harus Turun

"Saya sih berharap, agar pilwali Surabaya bisa berlangsung sehat dan bisa menyehatkan ekosistem demokrasi. Ada Paslon yang bersaing secara elegan dan demokratis. Bukan sekadar paslon boneka, " pungkasnya.(alf)

Sumber: