Polisi Beberkan Kronologi Perampokan di Gresik, Pelaku Bilang Korban Semakin Kurus

Polisi Beberkan Kronologi Perampokan di Gresik, Pelaku Bilang Korban Semakin Kurus

Korban Azizatus Sholihah menjalani perawatan medis-Danny-

GRESIK, MEMORANDUM - Anggota Reskrim Polsek Manyar masih menyelidiki kasus perampokan di Jalan Taman Ruby Perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Manyar, GRESIK. Dalam aksi itu, pelaku menyekap dan menganiaya korban Azizatus Sholihah (24), asal Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

Kanitreskrim Polsek Manyar Ipda Syaiful Rokhim menjelaskan, aksi perampokan itu bermula sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, korban sedang memasak di dapur seorang diri. Sementara pintu rumah dalam kondisi terbuka.

"Tiba-tiba korban mendengar ada langkah orang masuk ke dalam rumah. Awalnya dia mengira langkah suaminya. Namun ketika korban menoleh ke arah pintu, ada pelaku yang langsung menarik tangan korban dan membawa ke kamar belakang," kata dia.

Pelaku kemudian mendorong korban hingga terbentur di sudut meja. Tak puas di sana, pelaku kembali mendorong tubuh korban. Saat itu, pelaku perampokan juga sempat mengucapkan jika korban semakin kurus. "Sek, kamu kok tambah kurus," kata pelaku kepada korban saat itu.

BACA JUGA:Lagi-lagi Aksi Perampokan Terjadi di Gresik, Seorang IRT Disekap dan Dianiaya

Mendengar ucapan itu, Azizatus Sholihah hanya bisa diam dan pasrah melihat pelaku mengambil Iphone miliknya yang sedang dicas.

"Pelaku yang di luar kamar bilang jika Hp milik korban adalah Iphone. HP-nya Pesek kan iPhone," imbuh Syaiful.

Usai membawa HP, pelaku yang di dalam kamar juga sempat menanyakan box HP itu. Korban pun menjawab jika box dibawa sang suami. Tidak kehilangan akal, para perampok itu menanyakan password i-cloud HP korban agar bisa dijual.

"Pelaku mengancam korban dengan pisau di leher agar menunjukkan password i-cloud dan sandi layar. Saat menodongkan pisau, pelaku melihat kalung korban dan meminta untuk dilepas," ucap Syaiful.

BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan Istri Agen BRI Link Terungkap, 1 Pelaku Diborgol, 2 Eksekutor DPO

Tidak berhenti di situ, saat Azizatus menyerahkan kalung, pelaku melihat gelang dan cincin yang dipakai korban. Selanjutnya pelaku mengambil perhiasan di tangan itu secara paksa. Perampok juga menarik paksa anting yang dikenakannya.

Tak puas di sana, ternyata dua perampok itu juga menanyakan lokasi menyimpan uang. Namun, korban dengan tegas jika ia tak memiliki uang saat itu.

"Pelaku sempat menanyakan kalau suami korban kan pemain. Kemudian pelaku yang di luar kamar membuka dan membongkar isi lemari yang ada di luar kamar untuk mencari uang. Namun tidak ada," tegas dia.(fdn)

Sumber: