Corona Masuk Indonesia, Gubernur: Pengawasan Pintu Masuk Jatim Diperketat

Corona Masuk Indonesia, Gubernur: Pengawasan Pintu Masuk Jatim Diperketat

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan situasi Jawa Timur relatif aman dan terkendali pascaadanya kepastian bila virus corona Covid-19 telah masuk Indonesia. Pihaknya mengimbau masyarakat tak perlu memburu masker dan menimbun kebutuhan pokok di rumah. Ia mengatakan, kepanikan justru akan memperparah keadaan yang ada saat ini. "Tidak perlu panik berlebihan. Pemerintah saat ini tengah berupaya menangani kasus virus corona di dalam negeri. Khusus Jawa Timur, kami memperketat pengawasan di berbagai pintu masuk Jawa Timur," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (3/3/2020). Usai pengumuman adanya warga negara Indonesia (WNI) yang positif corona siang kemarin, sejumlah masyarakat tampak panik dan memborong barang kebutuhan pokok di sejumlah gerai retail modern Surabaya. Beberapa jenis barang yang banyak diborong pembeli di antaranya adalah sembako, handsoap, dan masker. "Kalau kita menyikapinya biasa saja, tentu situasi tetap normal. Tapi kalau seperti ini, ditambah lagi banyak hoax di Medsos akhirnya masyarakat juga panik," imbuhnya. Senada, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying akibat wabah corona di Indonesia. Menurutnya, anggota peritel modern selalu siap untuk hadir dan memenuhi kebutuhan pangan maupun nonpangan masyarakat di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan Aprindo Jatim yang telah merilis imbauan senada. Stok bahan kebutuhan pokok di Jatim sangat cukup. Oleh karenanya diharapkan masyarakat tidak melakukan aksi borong lantaran dipicu kepanikan. "Karena tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru di saat seluruh kebutuhan masyarakat sebetulnya dapat terpenuhi," ujar Roy.(*)

Sumber: