Pemuda Desa Imaan yang Tewas di Sawah Desa Wotan Sempat Mengeluh Ingin Potong Rambut

Pemuda Desa Imaan yang Tewas di Sawah Desa Wotan Sempat Mengeluh Ingin Potong Rambut

Jenazah Sobikhul Alim saat pertama kali ditemukan tergeletak di pesawahan Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik-Danny-

GRESIK, MEMORANDUM - Penemuan mayat Sobikhul Alim di sawah Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik masih didalami polisi. Banyak spekulasi muncul dari warga jika kematian pemuda 20 tahun itu berkaitan kasus perampokan dan pembunuhan Wardatun Toyibah.

Sebab, beberapa jam sebelum ditemukan tak bernyawa, Sobikhul sempat berada di Polres Gresik untuk dimintai keterangan. Ia diperiksa Tim Resmob pada Senin 25 Maret malam terkait pengembangan atas kasus perampokan yang menewaskan Wardatun.

"Namun, kami tak mendapatkan informasi yang mendukung penyidikan. Karena korban tidak mengetahui fakta atau pertanyaan yang kami sampaikan," kata Kanitresmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Prabu.

Komang menyebut, polisi saat itu meminta keterangan kepada Sobikhul terkait sosok terduga pelaku yang diduga terlibat kasus perampokan di rumah pengusaha Gresik, Mahfud. Selain kehilangan Rp 150 juta, istri Mahfud Wardatun Toyyibah tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya.

BACA JUGA:Heboh! Pria Asal Desa Imaan, Gresik Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun Warga

"Kepada kita, korban mengaku jarang lagi bertemu dengan sosok yang dimaksud oleh tim penyelidik. Sehingga status korban hanya sebagai saksi untuk melengkapi keterangan, bukan termasuk saksi kunci dalam BAP," terang Komang.

Setelah memberi keterangan, polisi pun sempat memberikan uang sebesar Rp 50 ribu untuk potong rambut. Karena saat itu korban memang memiliki rambut panjang dan ingin potong. "Memang kita beri uang untuk potong rambut. Karena korban ingin potong rambut," imbuh Komang.

Sejauh ini, polisi masih terus berupaya melakukan pendalaman. Pihaknya pun telah memeriksa puluhan saksi untuk mengungkap peristiwa naas itu. "Karena minimnya bukti, maka banyak pihak yang kami mintai keterangan," tutur Komang.(fdn)

Sumber: