10 Hari Pertama Ramadan, Satpol PP Surabaya Segel RHU hingga Tertibkan Perang Sarung
Patroli malam yang dilakukan Satpol PP Surabaya dan petugas gabungan. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM - Satpol PP Kota Surabaya memasifkan operasi selama bulan Ramadan 1445 Hijriah. Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Tindak Tegas Tempat Billiar yang Nekat Beroperasi di Bulan Ramadan
Selama 10 hari pertama Ramadan, Satpol PP telah melakukan beberapa tindakan terkait dengan gangguan kamtibmas. Di antaranya, penyegelan rekreasi hiburan umum (RHU), rumah biliar, penertiban perang sarung, hingga balapan sepeda angin.
BACA JUGA:9 Anak Diamankan Satpol PP Surabaya saat Balap Liar di Malam Ramadan
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengatakan, pihaknya menyegel rumah biliar di daerah Jemursari, Surabaya. Tempat usaha itu ditertibkan karena beroperasi tanpa surat rekomendasi dari KONI atau Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Giatkan Patroli Asuhan Rembulan Selama Ramadan
"Rumah biliar tersebut melanggar surat edaran wali kota, sehingga kami segel sampai Ramadan selesai," kata M Fikser di Balai Kota Surabaya, Kamis, 21 Maret 2024.
BACA JUGA:Tim Pancanaka Satpol PP Surabaya Berlaga di Lomba Fin Swimming Selat Madura Kasal Cup
Selain itu, Satpol PP Surabaya juga intens melakukan operasi yustisi terhadap RHU di beberapa tempat. Yustisi dilakukan berdasarkan laporan masyarakat terhadap RHU yang masih beroperasi saat Ramadan dan menjual minuman beralkohol.
BACA JUGA:Disalahgunakan, Satpol PP Surabaya Amankan Aset eks Rumah Jaga Pompa Air Mulyorejo
"Bagi pengusaha RHU yang sudah mendapatkan surat edaran dan tidak melaksanakan, tentunya tindakan pemerintah kota melalui satpol PP adalah melakukan penyegelan," tegasnya.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Bongkar Reklame Tak Berizin dan Tak Bayar Pajak
Tidak hanya itu, Fikser menyebut, selama 10 hari pertama Ramadan, pihaknya juga fokus mengantisipasi perang sarung antar anak-anak. Fenomena perang sarung ini biasa terjadi sekitar pukul 01.00-03.00 WIB.
BACA JUGA:Mengganggu Area Publik, Satpol PP dan Panwascam Tertibkan Ratusan APK
"Beberapa anak sudah kami amankan dan kami panggil orang tua serta pihak sekolah untuk dilakukan pembinaan," ungkap dia.
BACA JUGA:Satpol PP Goes to School Literasi Kejahatan Dunia Digital
Menurut Fikser, fenomena perang sarung di tahun 2024, tidak semasif pada tahun sebelumnya. Nah, berdasarkan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya, maka di 2024 ini operasi pencegahan terhadap perang sarung digelar lebih intens.
BACA JUGA:Pesta Miras, 21 Terjaring Satpol PP, Disanksi Rawat ODGJ di Liponsos
"Tahun ini polanya kita ubah, operasinya lebih besar, lebih intens. Jadi sebelum mereka (anak-anak) melakukan (perang sarung), kita sudah pecahkan (cegah), tidak hanya satpol PP, dari pihak kepolisian intens semua," paparnya.
BACA JUGA:10 Remaja Kecanduan Ngelem Diamankan Satpol PP Surabaya, Salah Satunya Hamil
Selain fenomena perang sarung, Satpol PP Surabaya juga fokus menertibkan balapan sepeda angin. Pihaknya menyatakan telah memetakan beberapa titik lokasi yang biasa digunakan anak-anak balapan sepeda angin.
BACA JUGA:Dihuni Warga KTP Luar Surabaya, Satpol PP Segel 13 Unit Rusun Warugunung
"Kami sudah melakukan penertiban di beberapa titik, seperti Jalan Demak, Pasar Asem, Banyuurip, dan Wonocolo," jelasnya.
BACA JUGA:Ketahuan Bermain Pungli, Kasatpol PP Surabaya Bakal Pecat Anggotanya
Fikser menegaskan bahwa operasi selama bulan Ramadan akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi berbagai gangguan kamtibmas. Bahkan, selama Ramadan operasi kamtibmas juga digelar rutin oleh forkopimcam.
BACA JUGA:Satpol PP Terjunkan 600 Personel, Siaga 16 Titik Rawan Keramaian Tahun Baru
"Setiap malam, kami bersama forkopimcam dan tiga pilar rutin melakukan operasi Asuhan Rembulan di skala wilayah, kecamatan, dan kota," jelasnya.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Satpol PP Bakal Patroli Besar-esaran, Nekat Buka Malam Natal, RHU Akan Disegel
Pada sisi lain, Fikser mengungkapkan bahwa satpol PP juga akan mengantisipasi keberadaan pengemis dari luar daerah. Mereka biasanya muncul di hari-hari terakhir bulan Ramadan seperti di rumah ibadah dan kawasan Religi Sunan Ampel.
BACA JUGA:37 Anak Nggandol Truk Diamankan, Kasatpol PP Surabaya Minta Orang Tua Lebih Awasi Anak
"Kita juga antisipasi di Ramadan terakhir terkait pengemis-pengemis dari luar daerah. Terutama tempat-tempat seperti Masjid Agung, wisata religi Sunan Ampel. Itu kan tempat-tempat yang kemudian banyak didatangi orang-orang," pungkas dia. (*)
Sumber: