Biro Jasa Samsat Tewas di Sumur Kontrakan, Bunuh Diri?

Biro Jasa Samsat Tewas di Sumur Kontrakan, Bunuh Diri?

Petugas mengevakuasi jenazah Muslimin. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Muslimin (47), usai sahur pamit ke masjid malah ditemukan meregang nyawa di dalam sumur kecil sedalam 1,5 meter di rumah kontrakan di Jalan Sidoyoso 2 Gang 3 nomor 34, Surabaya, Selasa, 12 Maret 2024 sekitar pukul 22.00 WIB.

Warga menduga korban nekat bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur. Hal itu, diungkapkan Bagong, penghuni rumah kontrakan setempat.

BACA JUGA:Pemuda Margorejo Ditemukan Tewas Mengambang di Sumur

"Ada dugaan korban bunuh diri dengan menceburkan ke sumur," ungkap Bagong saat ditemui memorandum.disway.id di TKP, Rabu, 13 Maret 2024.

Bagong menjelaskan, kata beberapa warga sebelum ditemukan tewas, Muslimin memang pamit kepada keluarganya usai sahur hendak salat di masjid kawasan Kenjeran.

BACA JUGA:Bocah Wonosari Tercebur Sumur

Wajahnya terlihat seperti orang bingung. Dia berkeliling ke rumah warga melihat-lihat sumur. Ada dugaan hendak bunuh diri menceburkan diri. Karena banyak orang sehingga mengurungkan niatnya.

"Dia terlihat warga melihat-lihat sumur ke rumah-rumah warga sebelumnya," jelas Bagong.

BACA JUGA:Usai Ceburkan ke Sungai, Pria DKA Tegal Kembali Terjun ke Sumur

Hingga akhirnya, jenazahnya ditemukan tewas di sumur belakang kontrakan Bagong. Padahal, rumah korban di Sidoyoso Kali.

"Tidak ada yang tahu saat korban datang ke rumah kontrakan. Mungkin di saat orang-orang Tarawih di masjid," beber Bagong.

Bagong mengungkapkan, kali pertama jenazahnya ditemukan saudaranya, Riadi, yang saat itu pulang berjualan nasi goreng. Kemudian hendak mencuci piring ke sumur. Ketika mengambil air menggunakan timba, namun tidak bisa masuk. Lalu Riadi memanggil Bagong sambil membawa senter.

"Setelah saya terangi pakai senter, saya melihat jenazah di dalam sumur. Ya Allah ada mayat," ucap Bagong kepada Riadi kala itu.

Langsung saja, temuan ini oleh Bagong dan Riadi dilaporkan ke pengurus RT setempat. Kemudian diteruskan laporan ke Polsek Simokerto dan jajaran samping. "Saya lihat sarung korban diletakkan di depan sumur dan pakaiannya," imbuh Bogang.

Bagong menguraikan, apabila korban terpeleset sarungnya pasti masih dipakai. Selain itu, kalau terpeleset pasti kepalanya duluan yang masuk dan kakinya di atas. Karena kondisi sumurnya kecil.

"Namun saat ditemukan jenazah korban kepalanya ngambang di atas air," urainya. Untuk motif, Bagong menduga karena faktor ekonomi.

Sementara itu, Iksan, tetangga Bagong, juga melihat Muslimin terlihat seperti orang kebingungan melintas di TKP sekitar pukul 10.30 WIB. "Saya sempat menawari rokok korban," ungkap Iksan.

Setelah itu, Iksan tidak melihat lagi sosoknya. Hingga mendapat kabar bahwa Muslimin tewas bunuh diri di sumur kontrakan depan rumahnya.

Iksan mengatakan, korban setahunya duda dan sudah bercerai dengan istrinya. Pernikahannya itu dikaruniai satu anak yang sudah menginjak SMP.

"Kerjanya biro jasa STNK di Samsat," ungkap Iksan.

Iksan menduga korban bunuh diri. Untuk penyebabnya, sepengetahuannya korban hendak menikah lagi, tapi tidak diperbolehkan anaknya.

"Saya dapat kabar kalau mau nikah lagi tidak diperbolehkan sama anaknya. Lalu anaknya minta motor baru. Dari sini mungkin korban stres hingga bunuh diri," beber Iksan.

Selanjutnya, jenazah Muslimin usai dievakuasi lalu dibawa ke RSUD dr Soetomo menggunakan ambulans guna divisum.

Terpisah, Kapolsek Simokerto Kompol M Irfan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ada dugaan korban terpeleset saat mau mengambil air di sumur.

"Dugaan terpeleset," kata Irfan.

Dari hasil identidikasi Tim Inafis Polrestabes Surabaya tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Muslimin.

"Korban di perkirakan terjatuh pada saat akan mandi di kamar mandi yang terdapat sumur dan banyak terdapat lumut dan kondisi licin," terang Irfan.

Selain itu, masih kata Irfan, keterangan dari adiknya, Muslimin matanya sakit (rabun). Kemungkinan karena kondisinya itu membuatnya terpeleset. (*)

Sumber: