Penataan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel dan Kota Lama Surabaya Ditargetkan Tuntas Mei 2024

Penataan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel dan Kota Lama Surabaya Ditargetkan Tuntas Mei 2024

Petugas melakukan penataan pedagang di kawasan Ampel.-Alfin-

SURABAYA, MEMORANDUM - Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi terus mempercepat penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel dan Kota Lama. Ia menargetkan penataan di kedua kawasan wisata ini selesai secara keseluruhan pada Mei 2024.

Wali Kota Eri mengatakan bahwa penataan di dua kawasan tersebut masih terus berlangsung setelah peresmian Serambi Ampel. "Ini (penataan kawasan Ampel) masih tahap awal. Insya Allah, kita selesaikan semuanya nanti sampai berjalan di bulan Mei," kata Wali Kota Eri, Rabu 6 Maret 2024.

Ia memastikan bahwa penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel dan Kota Lama, khususnya di area Jalan Panggung, akan selesai bersamaan pada bulan Mei mendatang. Dirinya ingin, setelah dilakukan penataan, seluruh fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) di kawasan wisata religi Sunan Ampel nantinya bisa saling terkoneksi satu sama lain.

"Jadi nanti saling terkoneksi, nanti parkirnya di sini, semua tempat makan di sini (terminal bus dan Serambi Ampel), setelah itu, dia (pengunjung) masuk ke Ampel harus melewati penyebrangan ini. Nanti kita juga tata untuk yang masuk ke dalam Ampel-nya," ujarnya.

BACA JUGA:Tata Kawasan Ampel, Pedagang Direlokasi ke Jalan Kalimas

Selain itu, Eri juga menyebutkan bahwa Sentra Wisata Kuliner (SWK) Pegirian nantinya akan diubah total. "Jadi akan menunjukkan koneksitas dan bentuknya kawasan religi, tidak seperti yang saat ini," sebutnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mengatakan hal senada. Ia menyatakan bahwa Pemkot masih terus melakukan penataan di kawasan wisata religi Sunan Ampel, salah satunya dengan menata para pedagang di area tersebut.

Dewi menjelaskan bahwa setelah Serambi Ampel diresmikan, Dinkopumdag Surabaya akan melanjutkan penataan pedagang di SWK Pegirian. SWK tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat pedagang aksesoris dan pernak-pernik khas Ampel. "Itu juga sedang kita tata, biar nggak kelihatan rungsep gitu ya," kata Dewi.

Ia berharap, ketika semua pedagang telah masuk ke tempat yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya, tidak ada lagi pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapaknya di pinggir jalan. "Kami harap bisa seperti itu (rapi), nanti kita bersihkan semuanya," pungkasnya.(alf)

Sumber: