Bersahabat dengan Negeri Seberang: Cerita Aussie Meriahkan Kompetisi Bahasa untuk Siswa se-Jatim
Konsul-Jenderal Australia di Surabaya Fiona Hoggart saat hadir di Alyasini Lughoh Competition ke-3 di Areng-Areng Kraton Pasuruan--
PASURUAN, MEMORANDUM - Konsulat-Jenderal Australia di Surabaya dengan bangga mendukung kompetisi Bahasa Inggris tingkat Provinsi yang diadakan oleh Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Alyasini di Pasuruan pada 25 Februari 2024.
Acara Alyasini Lughoh Competition yang ke-3 ini diikuti oleh siswa-siswa sekolah dasar dan menengah se-Jawa Timur.
Dihadiri oleh Fiona Hoggart, Konsul-Jenderal dari Konsulat-Jenderal Australia di Surabaya. Juga hadir Pj Bupati Pasuruan Dr Andriyanto, Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Alyasini, KH Mujib Imron dan Wakil Rektor UIN Malang, Prof Dr Hj Ilfi Nurdiana.
“Diharapkan melalui kompetisi ini, siswa-siswa dapat mengembangkan keahlian berbahasa Inggris,” kata Fiona KonJen Australia.
“Dari kegiatan ini juga diharapkan siswa-siswa dapat lebih mengenal kebudayaan Australia, khususnya cerita-cerita adat dari suku Aborigin, yaitu penduduk asli Australia.”
Tema yang diusung pada kompetisi tahun ini adalah “Bersahabat dengan Negeri Seberang”. Selain kompetisi membaca puisi dan syair Bahasa Arab terdapat pula kompetisi membacakan cerita dan puisi dalam Bahasa Inggris.
Salwa Maziyatun Najah, M.Ed, Director of Foreign Language & Multicultural Learning Center di Pondok Pesantren Al-Yasini, mengaku tema tersebut terinspirasi kunjungannya ke Australia pada 2023 dalam rangka berpartisipasi pada Australia-Indonesia Muslim Exchange Program.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Dr Andriyanto mengucapkan apresiasi pada Australia atas kerjasamanya dengan sektor Pendidikan Pesantren Pasuruan.
“Pesantren harus terus berinovasi di era 5.0. Tidak boleh berhenti dan merasa puas dengan prestasi yang sudah dicapai,” kata Dr Andriyanto.
Sedangkan Prof Ilfi, Wakil Rektor UIN Malang sekaligus Pembina LPBA (Lembaga Pengembangan Bahasa Asing) menyampaikan bahwa penguasaan bahasa asing, baik Arab maupun Inggris sangat penting.
“Belajar bahasa asing harus dimulai sejak dini, perlu pembiasaan. Salah satunya dengan lomba cerita berbahasa asing, lomba debat dan menjadi bahasa sehari-hari”.
Ia berharap ada kerjasama dan kolaborasi dengan Australia, baik dari sisi pembelajaran bahasa, student mobility, pengiriman guru dan lainnya. Fiona juga sempat mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri 02 Pasuruan yang berada di bawah naungan Yayasan Alyasini. (mh)
Sumber: