PDIP dan PKB Berebut Kursi Pimpinan DPRD Sumenep
Gedung DPRD Sumenep-Biro Madura-
SUMENEP, MEMORANDUM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep akan melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten untuk pemilu legislatif 2024, Kamis 29 Februari 2024 besok.
Ada beberapa hal yang menarik diulas pada pemilu kali ini. Salah satunya terkait "perang sengit" antara partai politik (parpol) penguasa DPRD Sumenep sejak pemilu 1999, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melawan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
PKB, yang mampu meraih 10 kursi sekaligus mendapat tiket otomatis sebagai ketua DPRD Sumenep pada pemilu 2019, harus menghadapi kenyataan kecut pada pemilu kali ini. Karena berdasarkan hitung cepat di beberapa internal parpol, suaranya berpotensi dibungkam PDIP yang mampu menang mutlak di hampir seluruh daerah pemilihan (Dapil).
Fenomena menarik tersebut diulas dengan detail oleh Peneliti pada Laboratorium Informasi Publik (Lirik), Mufti Syafiuddin. Ia membaca atlas politik Sumenep dari segi faktor dan ekses dari pertarungan PKB vs PDIP.
BACA JUGA:Komisi 1 DPRD Sumenep Harap Seleksi PPPK Bebas dari Calo
"Sesuai prediksi sejak awal, bahwa ada dua partai politik yang bersaing untuk menjadi pemenang pemilu 2024 yaitu PDIP dan PKB. Karena dari hasil hitung cepat internal kedua parpol, suara mereka sangat signifikan," tutur Mufti mengawali perbincangan dengan Memorandum.
Dia memprediksi, PKB dan PDIP masing-masing akan mendapat minimal 10 kursi DPRD. Kalau jumlah kursinya sama, maka penentu siapa yang berhak menduduki singgasana ketua DPRD Sumenep adalah jumlah suara.
"Menjelang pleno di KPU, ini menjadi perhatian semua orang, siapa pemenang pemilu di Sumenep," imbuh dia.
Peneliti jebolan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya itu merinci, ada beberapa Dapil kunci penyumbang suara terbanyak di kedua parpol. Kalau PDIP terdapat di Dapil 1 (prediksinya mendapat 2-3 kursi), Dapil 2 (minimal dapat 2 kursi), dan Dapil 7 (kemungkinan besar 2 kursi). Sedangkan di Dapil lain, diprediksi mampu mengamankan minimal 1 kursi.
BACA JUGA:DPRD Sumenep Kebut Pembahasan Sisa Raperda
"Itu merupakan Dapil kunci PDIP, yang diisi oleh caleg incumbent dan pendatang baru yang berkualitas. Yang menarik di Dapil 7 masih sengit, caleg incumbent Darul Hasyim Fath berebut dua jatah kursi dengan sesama caleg PDIP yaitu Hosnan Abrori dan H Beni," ulas dia.
Sementara PKB mengandalkan Dapil 3 dan 5 (diprediksi mendapat minimal 2 kursi), dan Dapil 8 (kemungkinan dua kursi). Selebihnya, hampir bisa dipastikan meraih masing-masing 1 kursi.
"Kalau skenario prediksi itu sesuai dengan hasil rekapitulasi di KPU, maka kemungkinan PKB dan PDIP sama-sama mendapatkan 11 kursi di DPRD Sumenep. Ini menarik, karena perebutan kursi ketua DPRD harus ditentukan oleh suara terbanyak," tegasnya.
Selain itu, menurut Mufti, kemenangan PDIP atau PKB di pemilu legislatif kali ini, akan menjadi ancangan bagi masyarakat untuk melihat bagaimana poros koalisi di Pilkada Sumenep 2024.
BACA JUGA:Pansus LKPJ DPRD Sumenep Sarankan Pemkab Gandeng Investor Wisata
Sehingga PDIP dengan jagoannya Bupati Sumenep Achmad Fauzi, akan bertarung untuk merebut simpati masyarakat melawan PKB yang memiliki tokoh Hamid Ali Munir (Ketua DPRD Sumenep 2019-2024), Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim, dan anggota Fraksi PKB DPRD Jatim Nur Fitriana Busyro.
"Tinggal menunggu siapakah cawabup yang akan digandeng dan atau seperti apa poros koalisi yang menjadi ancangan untuk membaca peta politik Pilkada Sumenep 2024," tandas Mufti.(aan)
Sumber: