Bandit Bertopeng Vendetta, Pengamat: Aksi yang Sudah Direncanakan

Bandit Bertopeng Vendetta, Pengamat: Aksi yang Sudah Direncanakan

Ramadhani Kusuma.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Bandit bertopeng Vendetta menggunakan jas hujan hijau yang menggasak brankas di kantor PT Krakatau Karya Abadi, Jalan Kendangsari Nomor 63, Surabaya, diduga kuat karyawan perusahaan tersebut. Namun jika bukan, maka aksi pelaku mendapat bantuan dari orang dalam. 

"Dugaan kuat (pelaku) adalah karyawannya sendiri. Jika bukan, maka ada orang dalam di balik pencurian ini," kata pemerhati hukum, Ramadhani Kusuma, Sabtu, 24 Februari 2024.

BACA JUGA:Pembobol Kantor Distributor Sembako di Kendangsari Tertangkap, Diduga Pelaku adalah OB

Namun yang jelas menurut Rama, pencurian tersebut telah direncanakan. Pelaku telah mengamati lingkungan sekitar dan memperhatikan pengamanan PT yang terbilang cukup rentan itu. "Jika betul pelaku adalah karyawan sendiri, mungkin dalam lingkungan perusahaan kurang adanya kesejahteraan karyawan, sehingga pelaku nekat," tandasnya. 

BACA JUGA:Perampok Bertopeng Seperti di Film Money Heist Bobol Kantor Distributor Sembako Kendangsari

Seperti diketahui, seorang pria misterius nekat melakukan pencurian isi brankas di kantor PT Krakatau Karya Abadi, Jalan Kendangsari Nomor 63, Surabaya, pada Sabtu (27/1) malam. 

Pelaku bisa masuk dengan mudah dan mengetahui persis letak brankas. Sedangkan area perusahaan tersebut terbilang cukup besar. Rama menilai, sangat tidak mungkin jika pelaku tidak pernah masuk dalam kawasan perusahaan tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaan, pada saat pelaku masuk, ke mana security pada waktu itu. 

Di sisi lain, founder RAS Law Firm ini sangat mengapresiasi jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya karena telah menangkap salah satu komplotan pelaku.

Adanya kejadian ini, pihaknya berharap dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan bahwa penting untuk memberikan pengawasan dan pengamanan ekstra di lingkungan perusahaan. 

"Selanjutnya percayakan saja kepada penyidik untuk mengungkap apa motif dari pelaku tersebut dan apakah ada orang lain selain pelaku (sindikat)," tuntasnya. (bin)

Sumber: