Khofifah Usulkan Pemerintah Beri Santunan Terhadap Pahlawan Demokrasi

Khofifah Usulkan Pemerintah Beri Santunan Terhadap Pahlawan Demokrasi

Khofifah bersama tim TKD Prabowo Gibran Jatim ke rumah duka anggota KPPS Imnesti Aufa Emnistya, Plemahan, Kota Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Kesedihan masih tampak di rumah duka anggota KPPS Imnesti Aufa Emnistya di Plemahan, Kota SURABAYA yang meninggal usai menjalankan tugas menjaga demokrasi 14 Februari 2024 lalu. 

Rasa duka terlihat dari orangtua Imnesti Aufa Emnistya, yakni pasangan Muhammad Anis, dan Budi Utami saat menyambut kehadiran Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua TKD Jatim Boedi Prijo Soeprajitno, Sekertaris TKD Indra Nur Fauzi dan rombongan TKD melakukan takziyah ke rumah Aufa Emnistya anggota KPPS yang gugur saat bertugas. Almarhumah meninggal usai bertugas menjadi anggota KPPS dan melanjutkan kerja esok harinya.

"Kami semua tidak pernah mengira, anak saya tidak memiliki riwayat sakit kronis," ujar Budi Utami, ibunda dari almarhumah sesenggukan merangkul dan memeluk Khofifah.

Gubernur Jawa Timur 2019-2024 yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah Prabowo Gibran Jatim ini menuju ke Plemahan, Kota Surabaya.

BACA JUGA:Khofifah Sampaikan Duka 13 Anggota KPPS dan 2 Linmas Meninggal Dunia di Jatim

Budi Utami tidak mampu menahan tangisnya. Dia  menceritakan bagaimana anaknya yang sangat ceria, supel dan  banyak teman ini harus pergi selamanya.

Imnesti adalah anak semata wayang, alias anak tunggal. Dia baru saja lulus kuliah dan baru bekerja 4 bulan. "Saya sempat tanya, ke anak saya, milih mana yang dikerjakan, apa KPPS atau kantor. Anak saya bilang dijalani dua duanya," ujarnya.

Hari itu usai coblosan, Imnesti, mengikuti rekan rekannya membawa kotak suara dari TPS, untuk dibawa ke PPK. Saat itulah dia mengalami kecelakaan. "Dia sempat dirawat di Salah Satu Rumah Sakit, Bu," ujarnya.

Mendengar suara rintihan ibunda Imnesti, Khofifah pun tak kuasa menahan haru. Kedua bola matanya pun sembab.

BACA JUGA:Mendadak, Prabowo Bertemu Khofifah di Bandara Halim

Dia lantas memberi dorongan spirit dan doa agar kedua orangtua Imnesti selalu ikhlas karena semua kehendak Allah.

"Menurut saya, almarhumah dan semua yang gugur dalam tugas - tugas sebagai petugas Pemilu adalah pejuang demokrasi. Insya Allah beliau dipanggil dalam kondisi khusnul khotimah," ujar Khofifah, memberi semangat.

Selain memberi santunan dan ucapan bela sungkawa, Khofifah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan harian kepada keluarga almarhumah.

Termasuk saat di rumah almarhum Joko Budiono, dan Krakah Utara, Surabaya.

Sumber: