RSD dr Soebandi Rawat 5 Petugas KPPS dan Saksi Pemilu 2024

RSD dr Soebandi Rawat 5 Petugas KPPS dan Saksi Pemilu 2024

Plt Direktur RSD dr Soebandi Jember Lilik Lailiyah memberikan keterangan. -Biro Jember-

JEMBER, MEMORANDUM - Lima orang petugas penyelenggara pemilu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Jember menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember.

Selain kelelahan, satu di antaranya karena mengalami kecelakaan terjatuh saat bertugas.

Plt Direktur RSD dr Soebandi Jember Lilik Lailiyah menerangkan, RSD dr Soebandi Jember, terus siaga dan kolaborasi dengan tim kesehatan PKM di Kantor Kecamatan.

BACA JUGA:Petugas KPPS di Jember Meninggal Tersengat Listrik

"Hingga saat ini sebanyak lima petugas KPPS dan saksi jalani perawatan, empat pasien di antaranya menjalani rawat inap sedangkan satu orang jalani rawat jalan," beber Plt Direktur RSD dr Soebandi, Senin, 19 Februari 2024

Menurut, Lilik Lailiyah, pasien tidak hanya kerena kelelahan akibat mengawal proses pemungutan suara, satu pesien mengalami kecelakaan saat menjalankan tugasnya.

BACA JUGA: Sesama Anggota KPPS Berebut Lokasi TPS

"Hingga saat ini masih ada tiga pasien KPPS dan saksi masih mendapatkan perawatan salah satu nya di ruang Alamanda mendapatkan penanganan medis tim dokter RSD dr Soebandi," jlentrehnya. 

BACA JUGA:PPS dan Anggota KPPS Berebut Lokasi TPS

Selain pasien gejala fisik akibat kelelahan maupun penyakit lainnya, pihak RSD dr Soebandi menyiapkan ruang perawatan khusus, seandainya ada calon legislatif yang mengalami gejala penyakit psikis karena kalah dalam pemilihan anggota DPRD Kabupaten Jember. 

BACA JUGA:Petugas KPPS Pemohon Surat Keterangan Sehat Keluhkan Tarif Puskesmas Sumbersari Jember

Sementara salah satu pasien yang masih menjalani perawatan di ruang Alamanda, Ratim, saksi PDI Perjuangan TPS 43 Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, mengaku merasa pusing dan sakit perut serta panas dingin.

"Rasa sakit adem panas terasa mulai pukul 09.00 tapi masih saya tahan karena ingin tetap mengikuti rasa tanggung jawab, tapi sudah tidak ingat setelah sadar sudah di rumah sakit," pungkas Ratim. (*)

Sumber: