Kampanye Akbar AMIN di Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan Bakal Dihibur Rhoma Irama
-Istimewa-
PASURUAN, MEMORANDUM - Polemik seputar dibatalkannya kampanye akbar pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Lapangan Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, akhirnya menemui titik terang.
Sempat ada yang mengira jika kampanye akbar yang digelar pada 9 Februari ini dipindah ke Lumajang.
Namun, akhirnya kampanye akbar ini tetap digelar di Pasuruan, tepatnya di Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan.
BACA JUGA:Hadir di Al Yasini, Pasangan AMIN Yakin Menang di Jawa Timur
Informasi kepastian dipindahkannya lokasi kampanye akbar ini disuarakan PIC pemenangan pasangan AMIN Pasuruan, Sudiono Fauzan.
Pria yang akrab disapa Dion ini mengatakan jika pasangan capres–cawapres nomor urut 01 tersebut akan berkampanye di Stadion kebanggaan warga Kota Pasuruan yakni, Stadion Untung Surapati.
BACA JUGA:Para Kiai dan Ning Pasuruan Doakan Pasangan Amin
“Iya benar. Izin sudah kita dapatkan dari Disparpora Pemkot Pasuruan untuk menggunakan Stadion Untung Surapati pada hari Jumat (sehabis Jumatan, red), tanggal 9 Februari 2024 nanti, “kata Dion.
Dijelaskannya, panitia nasional telah mendapatkan konfirmasi tertulis dari Pemkot Pasuruan (Disparpora) bahwa Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan diizinkan untuk penyelenggaraan Kampanye Akbar AMIN.
Kampanye Akbar AMIN sendiri merupakan agenda kampanye Nasional AMIN yang akan dihadiri langsung oleh Capres Anies Rasyid Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar.
Selain itu untuk menhibur masyarakat di Jawa Timur akan hadir sejumlah artis nasional, seperti Rhoma Irama & Soneta Group, Elvie Sukaesih, dan Cici Paramida. Selain itu, para Jurkam Nasional juga akan menghentak panggung besar di dalam Stadion.
Stadion Unsur juga pernah digunakan oleh pasangan 03. Cawapres Mahfud MD sempat hadir dalam acara Rembug Rakyat di Stadion Unsur pada Senin, 5 Februari 2024.
Dalam orasinya saat itu, Mahfud menyoroti distribusi bansos yang dilakukan pemerintah. Terutama pendistribusiannya dilakukan di pinggir jalan yang dinilai tidak etis. (*)
Sumber: