Indra Wahyudi, Caleg Nomor Urut 2 Partai Demokrat Dapil 5 Surabaya: Tidak Zaman Tebar Pesona tapi Aksi Nyata

Indra Wahyudi Caleg Nomor Urut 2 Partai Demokrat Dapil 5 Surabaya dan host Memorandum TV Eko Yudiono.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Surabaya Dapil 5 dari Partai Demokrat Indra Wahyudi hadir di podcast Memorandum TV bersama host Eko Yudiono. Indra yang merupakan Caleg nomor urut 2 yang meliputi Karang Pilang, Benowo, Asemrowo, Tandes, Wiyung, Lakarsantri, Pakal, Sambikerep dan Dukuh Pakis ini berbicara panjang lebar terkait keikutsertaannya dalam kontes Caleg di Pemilu 2024.
Selengkapnya bisa disaksikan di Channel YouTube Memorandum TV, Rabu 7 Januari 2024 mulai pukul 16.00.
Mempunyai background sebagai kontraktor, tidak menyurutkan Indra dekat dengan masyarakat. Apalagi, Indra yang mempunyai istri seorang dokter, sudah lama terjun membantu masyarakat yang membutuhkan dalam hal pengobatan. Utamanya ketika Covid-19 mendera. Bahkan, di lingkungannya, pintu rumah Indra selalu terbuka untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
BACA JUGA:Hamin Gimbal Jadi Bintang Tamu Podcast Memorandum TV: Mencintai Persebaya dengan Hati
Ketua Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kota Surabaya pada 2014 akhirnya mendapatkan pinangan dari Demokrat. “Saya katakan kepada keluarga bahwa saya dapat pinangan dari Demokrat dan anak-anak serta istri setuju,” jelasnya.
Dalam hal pendekatan kepada masyarakat, Indra mempunya tagline, Satu Hati, Satu Visi. Menurutnya, sudah tidak zaman lagi tebar pesona dan janji-janji. “Masyarakat ingin bukti. Ketika saya kampanye, saya melihat masyarakat kita banyak yang belum sejahtera. Kalau adil, relatif. Kalau sejahtera belum. Jadi bagaimana cara kita menyejahterakan masyarakat. Untuk itu saya menyentuhnya melalui UMKM,” bebernya.
Kata Indra, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pendekar. “Contoh ketika Covid. Mal tutup, restoran tutup tapi UMKM masih bisa bertahan. Buktinya layanan makanan melalui aplikasi tetap jalan. Itulah kenapa saya sebut UMKM adalah pendekar,” jelasnya.
Sebagai bentuk penghargaan kepada para UMKM, Indra memberikan pelatihan pembuatan tepung serbaguna. “Karena saya sendiri adalah pelaku UMKM sebab saya terjun di Super Chicken Surabaya. Masyarakat itu perlu dimotivasi agar mau mandiri,” jelasnya.
Karena itu, ketika Indra diizinkan menjadi anggota dewan, dia bakal memberikan bantuan yang proposional. “Karena masyarakat inginnya instan saya tidak akan memberikan peralatan. Namun saya memberikan ilmu wirausaha cara membuat tepung serbaguna. Jika mereka sudah berhasil, akan jelas arahnya wirausaha mereka. Barulah ketika usaha mereka mulai maju dan jika saya terpilih bisa saya berikan bantuan peralatan yang dibutuhkan,” jlentrehnya.
Di bagian akhir, Indra menyebut, Indonesia diberikan kesempatan yang luar biasa ketika para para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan.
“Kalau bukan karena para pejuang tidak ada anak muda atau Gen Z seperti saat ini. Karena itu, Gen Z jangan hanya nyoblos. Tapi harus lebih cerdas memilih. Misalnya memilih saya Indra Wahyudi. Lihat dulu rekam jejaknya. Bukan janjinya. Jangan sampai salah memilih. Jadilah pemilih yang lebih baik dan cerdas. Media sosial saya kira sudah memberikan informasi yang banyak terkait jejak caleg. Jangan hanya melihat banner dan baliho yang besar. Saya tidak banyak pasang banner. Memang betul sebagai salah satu alat peraga kampanye. Tapi bagaimana masyarakat bisa kita sentuh dan ketika terpilih saya berjanji tidak hanya secara kelembagaan dan jam kerja. Status anggota dewan tidak terbatas jam kerja. Jangan memakai jam kantor. Di rumah pun bisa melayani masyarakat. Jangan terbalik justru minta dilayani,” pungkasnya. (*)
Sumber: