Sindikat Pencurian Plus Penyelundupan Motor dan Mobil Dilibas, Libatkan Oknum TNI
Ilustrasi barang bukti ranmor.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Anggota Polda Metro Jaya bersama Polisi Militer (Pomdam) V/ Brawijaya berhasil membongkar praktik kasus pencurian dan penyelundupan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, Kamis 4 Januari 2024.
Sindikat pencurian itu, diduga melibatkan oknum bintara dan perwira TNI. Sementara dari pengungkapan itu, petugas gabungan berhasil menyita ratusan motor dan mobil dari sebuah tempat di Buduran, Sidoarjo.
BACA JUGA:Pengakuan Residivis Curanmor: Belajar Mencuri ketika di Lapas
Barang bukti itu antaralain 40 unit Honda Scoppy; 81 Honda Beat; 15 Honda Genio; dua Kawasaki KLX; satu Honda CRF; tiga Honda Sonic; satu Yamaha XSR; 5 unit Honda Vario dan satu Honda Verza.
BACA JUGA:Kejahatan Curanmor Tinggi, Polisi Diminta Awasi dan Masyarakat Harus Mawas Diri
Sementara itu, di parkiran lain, terparkir rapi puluhan mobil hasil kejahatan baik pikap, minibus dan city car. Kendaran-kendaraan tersebut, rencananya bakal diselundupkan melalui ekspedisi kapal laut ke Timor Leste.
Selain mengamankan barang bukti itu, petugas menetapkan beberapa tersangka. Termasuk tiga oknum anggota TNI yakni berinisial Mayor Czi BPR; Kopda AS dan Praka JZL. Sementara pelaku utama atau otak komplotan yakni Eko Irianto.
Informasi dihimpun, pengungkapan kasus itu bermula dari penangkapan tersangka Eko Irianto Juni 2023 lalu. Dari oengakuan pelaku, ia dibantu Kopda AS yang bertugas di Gupusjat Optronik II Ditpalad, Sidoarjo. Tugas AS, mencari lokasi penimpunan hasil curian sebelum dikirim ke Timor Leste.
Kopda AS kemudian berkoordinasi dengan Mayor CZI BPR hingga dipersiapkan lokasi di Gudblkir Pusziad Buduran, Sidoarjo. Dari keterangan itu, pada Kamis 4 Januari 2024 sekitar pukul 15.00, personel gabungan Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa Eko Irianto menuju Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo.
Di lokasi, anggota Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya melakukan koordinasi dengan Gudbalkir Pusziad guna melakukan pengecekan kendaraan. Saat melakukan pengecekan, personil Satlak Lidpam Pomdam menemukan beberapa kendaraan yang diduga hasil curian.
Informasi dihimpun, jika bisnis haram itu, telah dilakukan sejak awal 2023. Dalam kurun waktu itu, para sindikat sudah 3 kali melakukan penyelundupan ke Timor Leste sebanyak 3 kali menggunakan kontainer. Setiap satu kontainer mereka mengirimkan empat mobil dan 20 motor.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardhani membenarkan pengungkapan sindikat curanmor yang diduga melibatkan oknum TNI AD.
Dia mengatakan pihaknya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya mengungkap penggelapan kendaraan bermotor yang diduga dilakukan pria sipil berinisial EI dan seorang oknum prajurit, Kopda AS.
"Kopda AS merupakan oknum anggota TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur. Nanti akan kita release," kata Rendra dalam keterangan resmi.(fdn)
Sumber: