Bagikan Sertifikat Masyarakat Jatim, Jokowi Berharap Tidak Ada Lagi Konflik Pertanahan
Tangkapan layar YouTube Sekretaris presiden.--
SIDOARJO, MEMORANDUM-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di beberapa titik di SIDOARJO, Rabu, 27 Desember 2023. Kunjungan kerja itu diiantaranya, PT Maspion 1, Gelora Delta SIDOARJO dan Masjid Agung SIDOARJO, Jawa Timur.
Dalam kunjungan kerja itu juga dalam rangka membagikan sertifikat tanah. Diantaranya 4.000 sertifikat program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) untuk warga Jawa Timur dan 1.000 sertifikat tanah wakaf.
Dalam pembagian sertifikat itu, dalam pidato dambutannya kepada para penerimah sertifikat, Jokowi menyampaikan, semua sertifikat yang keluar dari kantor BPN ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki warga. Artinya, kalau ada sengketa ada warga yang dibawa ke pengadilan, akan menang karena jelas punya alat hukum yang jelas yaitu yang namanya sertifikat hak milik.
BACA JUGA:Kunjungan Presiden Jokowi, Pj Wali Kota Wahyu Harap Jadi Motivasi Tingkatkan Pelayanan Publik
"Ada tetangga yang jahil bukan Pak ini tanah saya, buktinya ini mau apa," ujar Jokowi.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Tiba di Sidoarjo, Siap Dampingi Presiden Joko Widodo Bagikan Sertifikat
Jokowi mengatakan, Inilah pentingnya sertifikat. Sejak 2015 itu ada 126 juta lahan tanah yang harus di sertifikatkan, tapi baru 46 juta. Artinya, kata Jokowi, masih 80 juta yang belum bersertifikat sehingga konflik di negara kita ini banyak gara-gara lahannya tanahnya belum bersertifikat.
"Bener, ada yang dengan tetangganya, ada saudara dengan saudara, antar masyarakat dengan pemerintah dan masyarakat dengan perusahaan swasta," terang Jokowi.
Jokowi melajutkan, masih ada 80 juta yang belum bersertifikat baru 46 juta dari 126 juta yang harusnya bersertifikat. Padahal saat itu BPN setiap tahun hanya mengeluarkan 500.000 seluruh Indonesia 500.000 artinya warga harus nunggu 160 tahun untuk bisa dapat ini. Kalau setahun hanya 500.000 padahal ada 80 juta yang harus di buatkan sertifikat.
"Artinya Bapak Ibu harus nunggu 160 tahun ada yang mau nunggu 160 tahun dapat sertifikat silakan maju kalau ada Kalau yang mau silakan maju di sini yang mau sertifikatnya keluar 160 tahun lagi silakan maju ke depan saya beri sepeda,"
"Inilah usaha kita mempercepat yang namanya pensertifikatan tanah tahun depan kira-kira mungkin di seluruh Indonesia masih ada 6 jutaan tapi moga-moga juga bisa diselesaikan ini kita ingin mati-matian agar tahun depan itu bisa diselesaikan tapi kalau kepleset mungkin masih 6 juta. Artinya tahun depannya lagi sudah semua lahan tanah di Indonesia di negara kita sudah pegang sertifikat semuanya," sambung Jokowi.
Menurut Jokowi, ini kerja keras mati-matian dari kantor BPN Kabupaten, kantor BPN di provinsi, juga kantor BPN di pusat. Diharapkan, dengan program sertifikat ini nantinya bisa meredam konflik lahan meredam sengketa-sengketa tanah antar warga dan juga antar warga dengan perusahaan. (*)
Sumber: