Mengenang Jatuhnya Pesawat TNI AU, Warga Dirikan Monumen

Mengenang Jatuhnya Pesawat TNI AU, Warga Dirikan Monumen

Warga beramai-ramai memadati monumen usai selesainya pembangunan monumen jatuhnya pesawat Super Tucano.--

PASURUAN, MEMORANDUM-Warga di Desa Keduwung Kecamatan Puspo Kabupaten PASURUAN ikut membantu TNI AU dalam mengenang jathnya pesawat Super Tucano, beberapa waktu lalu. Warga ikut membantu membangun monumen di dekat jatuhnya pesawat tersebut. 

Bayu, salah satu warga Keduwung Atas Desa Keduwung menyatakan, pihaknya bersama-sama warga membangun monumen atas jatuhnya dua pesawat milik TNI AU di wilayahnya. “Tujuannya untuk mengenang atas tragedi jatuhnya pesawat tersebut,” ujarnya pada SKH Memorandum, Selasa, 26 Desember 2023.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Keduwung, Uripani. Menurutnya, monumen yang dibangun bersama warga dan unsur TNI tersebut dibangun sesuai dengan arahan dari pihak Lanud Abdulrahman Saleh Malang.

BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Ingatkan Para Pemudik agar Seperti Ini

Pihaknya bersama warga hanya bersifat membantu pembangun di tempat tersebut. “Diarahkan pihak Lanud. Kita dari warga hanya membantu pembangunannya,” katanya. 

BACA JUGA:Pengurus Gereja Apresiasi Pengamanan Polres Pasuruan

Dua tempat jatuhnya pesawat tersebut berada di daerah Watu Gedek Dusun Keduwung Atas Desa Keduwung, Kecamatan Puspo dan di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.

Menurutnya, pembangunan monumen dilakukan sekitar 10 hari yang lalu. Beratnya medan yang dilalui untuk mengangkut material bangunan membuat warga dan TNI bergotong royong dan bahu membahu. Lamanya pembangunan monumen tersebut salah satunya disebabkan oleh waktu pengangkutan material. 

Diketahui, dua pesawat Super Tucano TNI AU jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11). Tragedi tersebut sempat menewaskan 4 anggota TNI AU. Dua awak untuk pesawat TT-3111 adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara di pesawat TT-3103 adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). (kd/mh)

 

Sumber: