Ribuan Santriwati Ponpes Albadru Alaina Sambut Siti Atikoh yang Safari ke Tulungagung

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM-Dalam acara safari politiknya di TULUNGAGUNG, didampingi para pengurus partai pengusung, timses serta para kader dan simpatisan, Siti Atikoh Supriyanti, isteri calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo, mengunjungi pasar Ngemplak, untuk menemui serta mendengar langsung keluhan para pedagang.

Setelah itu dilanjutkan Dialog Kebangsaan, bertempat di Gedung Bhineka Tunggal Ika Desa/Kecamatan Ngantru, yang diikuti ribuan santriwan dan santriwati Ponpes Albadru Alaina asuhan Kyai Amu Sugito, Selasa 19 Desember 2023 sekitar pukul 08.30 wib.

Adapun tema yang diusung yaitu Kesejahteraan Sosial, Buruh Tani dan Nelayan, Kesehatan Ibu dan Anak, Penyandang Disabilitas, UMKM dan Ekonomi Kreatif.

BACA JUGA:Satlantas Polres Tulungagung Gandeng Tokoh Agama Tekan Angka Lakalantas

Selesai acara, Siti Atikoh foto bersama di depan Monumen Pancasila, sekaligus menjawab pertanyaan para awak media terkait peran perempuan dalam mendampingi suami dalam tugas negara.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Puluhan Sopir Bus Terminal Gayatri Tulungagung Jalani Tes Urine

Atikoh mengatakan, perempuan memiliki peran penting baik secara individunya, dirinya sendiri sebagai seorang ibu.

"Selain itu, sebagai seorang perempuan harus mengaktualisasi diri untuk bekerja dan terus mencari ilmu bagi dirinya," terangnya.

Maka, lanjut Atikoh, sebagai pendamping suami dan sebagai ibu, ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. "Maka seorang ibu juga diperlukan ilmu agar bisa mendidik anaknya sesuai jamannya," ungkapnya.

"Kemudian sebagai pendamping suami, tentu ini merupakan bagian dari support sistem dukungan kepada suami. Tetapi tidak hanya dari sisi perempuan saja, laki-laki juga harus mendukung istrinya untuk memberdayakan dirinya agar bisa mandiri bermanfaat bagi masyarakat, sehingga terjadi simbiosis mutualis," paparnya.

Istri Calon Presiden Ganjar Pranowo itu mengaku terkejut ketika memasuki Ponpes Albadru Alaina. Terlebih dengan adanya gedung Pancasila yang sangat megah.

"Saya sangat terkejut dan luar biasa sekali di pondoknya Abah Kyai Amu Sugito ini. Tentunya dari sisi kebangsaannya, bahkan nama gedungnya saja gedung Pancasila.

Dan di luar gedung juga ada monumen Pancasila yang tinggi dan megah sekali," ujarnya.

Menurut Atikoh, tentu ini adalah bagian dari bagaimana bisa merawat kebhinekaan yang ada di Indonesia. Karena Indonesia didirikan bukan hanya satu kelompok, satu agama, atau satu suku bangsa. Dan ini pesan -pesan kedamaian yang harus terus digaungkan. 

Sumber: