Beberapa Hari Diguyur Hujan, Surabaya Panen Puluhan Ton Sampah

Beberapa Hari Diguyur Hujan, Surabaya Panen Puluhan Ton Sampah

Petugas membersihkan sampah di pintu air Banyuurip.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Hujan deras yang melanda wilayah Kota Surabaya beberapa hari ini menyisakan tumpukan sampah di sejumlah pintu air. Seperti halnya yang terjadi di sekat pintu air Banyuurip dan Sungai Pogot.

Puluhan ton sampah hanyut terbawa arus air yang bermuara ke pintu air atau rumah poma, ketika hujan selama dua hari berturut-turut mengguyur Kota Surabaya. Yakni Senin dan Selasa.

BACA JUGA:Polsek Tambaksari Sambang Warga Sampaikan Pesan Edukasi Kenakalan Remaja

Dari pantauan Memorandum, sampah terlihat menumpuk di sepanjang saluran Banyuurip. Beragam jenis sampah tersangkut dan menyebabkan penyumbatan.Mulai dari sampah plastik hingga sampah kategori berat seperti ranting pohon maupun bambu.

BACA JUGA:Dinilai Anak Tirikan Warga Sekitar, PT MSJ Didemo Warga

Kabid Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Surabaya, Rokhim mengatakan, pada awal musim hujan, Surabaya panen sampah. Sampah sampah itu terbawa derasnya arus air. Sampah sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga.

"Iya panen sampah," kata Rokhim kepada Memorandum, Rabu 29 November 2023.

Melimpahnya jumlah sampah itu terjadi karena awal musim hujan. Hujan lebat meningkatkan debit air membuat sampah dari hulu terbawa derasnya arus air ke hilir. Hingga akhirnya sampah menumpuk jadi satu dan menyumbat rumah pompa maupun pintu air. Namun, kata Rokhim, kondisi itu akan berangsur bersih ketika hujan masif.

"Biasanya hujan awal panen sampah. Setelahnya mulai berkurang," jelasnya.

Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan frekuensi pembersihan salurah air. Selain itu, pemerintah juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya berhasil. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Kususnya warga yang tinggal di bantaran sungai. Hal ini bisa dinilai ketika awal musum hujan seperti ini banyak sampah rumah tangga  menumpuk di saluran air.

"Memang kesadaran warga masih kurang. Meski demikian kami terus menghimbau masyarakat agar turut menjaga lingkungan dengan mebuang sampah pada tempatnya," pungkasnya. (alf)

Sumber: