Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun Drastis, 3 Tahun Gubernur Jatim Turunkan Kemiskinan hingga 3,58 Persen

Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun Drastis, 3 Tahun Gubernur Jatim Turunkan Kemiskinan hingga 3,58 Persen

Dari kiri, Manajer Bisnis dan Pengembangan Herry Sunaryo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, host Memorandum TV Eko Yudiono, dan Pemimpin Perusahaan Yoyok Khayatullah.-Ali Muchtar-

BACA JUGA:Jadi Bintang Tamu Podcast Memorandum, Brigjenpol Gatot Repli Ingatkan Gen Z Waspada Hoaks

Menurutnya, beberapa program tersebut diantaranya Prokesra dengan plafon maksimal Rp 50 juta per debitur, telah terealisasi pinjaman murah bagi 8.941 Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan subsidi bunga, Sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 persen per tahun dengan jangka kredit maksimal 36 bulan.

Ditambah bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro yang diserahkan  Gubernur Khofifah selama tahun 2022 dan 2023 kepada kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan  nilai antara  Rp 600.000,-  hingga Rp. 2.200.000,- yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi  Jatim.

BACA JUGA:Mampir ke Podcast Memorandum TV, Brigjenpol Gatot Repli Seperti Pulang ke Rumah Sendiri

Seiring dengan Penyaluran BLT Dana Desa 2023 per November 2023 telah disalurkan kepada 308.155 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp.935,075 Miliar (84,29 persen), di mana Dana Desa untuk BLT minimal 10 persen dan maksimal 25 persen untuk Keluarga kategori  Desil 1 data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Selain itu juga Penyaluran PKH triwulan 2 tahun 2023 mencapai 99,40 persen atau sebesar 1.512.592 keluarga penerima manfaat dari total target 1.521.705 keluarga penerima manfaat. Dengan nominal bantuan Rp. 1,121 triliun.

Penurunan kemiskinan berseiring dengan keberhasilan Jawa Timur dalam meningkatkan status kemandirian desa. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT RI nomor 174 tahun 2023 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2023, jumlah desa mandiri di Jatim tercatat sebanyak 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang. 

"Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 24,44 persen atau 2.800 desa mandiri ada di Jatim," katanya.

Jumlah desa mandiri di Jatim pada 2023 naik drastis dibanding tahun 2022 sebelumnya. Saat itu tercatat hanya ada 1.490 desa mandiri di Jatim. 

"Tahun ini jumlahnya bertambah 1.310 desa mandiri menjadi 2.800 desa atau naik 88 persen. Ini prestasi luar biasa," tegasnya.

Menurutnya, capaian tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus membangun dan memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program dan kegiatan baik dari  pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten dan kota. 

Capaian tersebut menurut Gubernur Khofifah juga sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus mengurangi disparitas antara desa dan kota, terutama masalah kemiskinan. 

Sebagaimana diketahui, kemiskinan perdesaan hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibanding perkotaan. Pada September 2018 disparitas kemiskinan desa - kota mencapai 8,24 persen, sementara pada Maret 2023 sudah menyempit menjadi 6,48 persen. 

"Semoga tahun ini, disparitas kemiskinan desa dan kota di Jatim terus menyempit," tambah Khofifah.

"Dengan capaian ini, tentu tidak akan menyurutkan upaya kita. Sebaliknya ke  depan kita akan lebih giat sehingga menjadikan Jatim zero kemiskinan ekstrem," pungkasnya. (*)

Sumber: