Rentan Cemas dan Mengalami Depresi Seiring Bertambahnya Usia? Ini Penyebabnya!
Perubahan fisik, mental, dan sosial yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan kecemasan dan depresi pada lansia. Penting untuk mengenali gejala gangguan ini agar dapat ditangani dengan tepat.-radar pekalongan-
Lansia lebih rentan mengalami penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Penyakit kronis ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan penurunan kualitas hidup. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan dan depresi.
Gejala gangguan kecemasan dan depresi pada lansia
Gejala gangguan kecemasan dan depresi pada lansia dapat berupa:
1. Gangguan kecemasan:
- Rasa cemas yang berlebihan dan tidak terkendali
- Rasa takut yang berlebihan
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit tidur
- Gelisah
- Pusing
- Sakit kepala
BACA JUGA:Manfaat Kopi untuk Kesehatan Salah Satunya Dapat Menurunkan Risiko Depresi
2. Gangguan depresi:
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari
- Rasa sedih atau putus asa yang berlebihan
- Perubahan nafsu makan
- Perubahan berat badan
- Kesulitan tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
Cara mengatasi gangguan kecemasan dan depresi pada lansia
Gangguan kecemasan dan depresi pada lansia dapat diatasi dengan berbagai cara, antara lain:
• Terapi
Terapi dapat membantu lansia untuk memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi. Jenis terapi yang dapat diberikan antara lain terapi perilaku kognitif (CBT), terapi penerimaan dan komitmen (ACT), dan terapi interpersonal.
• Obat-obatan
Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala gangguan kecemasan dan depresi. Jenis obat yang dapat diberikan antara lain antidepresan, obat anticemas, dan obat antipsikotik.
• Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan kecemasan dan depresi.
BACA JUGA:Manfaat Menghirup Udara Segar di Pagi Hari, Baik Bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Sumber: