Nasib ASN Bersuamikan Lelaki Mandul (3)

Nasib ASN Bersuamikan Lelaki Mandul (3)

Nasib ASN Bersuamikan Lelaki Mandul--

Joko Men-Smackdown Nikmah Bertubi-tubi


Sampai pada tahun kesembilan perkawinan Vivin dan Joko, sudah tidak ada lagi masalah berarti yang mereka hadapi.

Masalah Titit sudah dikubur dalam-dalam dan tidak pernah diungkit-ungkit lagi.

Di sisi lain, karena kinerjanya yang mumpuni, Vivin dapat promosi jadi sekretaris kepala subbagian di kantornya. Terpaksalah mereka mengambil seorang pembatu rumah tangga.

Vivin sengaja memanggil dan meminta keponakannya dari Kediri untuk membantu di rumah, sekaligus mengawasi sang suami.

BACA JUGA:Nasib ASN Bersuamikan Lelaki Mandul (1)

Dia seorang gadis lugu, sebut saja Vajinatul Nikmah, yang lulusan SMP.

Keluguan Nikmah menjadikan Vivin tidak berpikir negatif tentang kelakuan suami di rumah.

Apalagi, keponakannya itu punya pengetahuan agama yang kuat. Pernah mondok walau cuma dua tahun.

Kepandaian Nikmah memasak dan bersih-bersih rumah menambah kenyamanan Vivin. Gadis tadi sedikit dimanja dengan dipenuhi segala kebutuhannya.

Nikmah juga diikutkan pedidikan kejar paket agar bisa dapat ijazah setara SMA, kemudian dikuliahkan. Itulah harapan Vivin.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu… tidak ada yang harus dikhawatirkan. Hingga akhirnya wanita berjilbab ini secara tidak sengaja memergoki Joko keluar dari kamar mandi, sementara di dalam masih terdengar suara jebar-jebur seperti orang mandi.

Namun, Vivin yang pulang cepat dari kantor karena sakit gigi itu tidak sempat melihat siapa yang tertinggal di kamar mandi lantaran terburu masuk kamar. Ia kebelet pipis dan sangat ingin menuntaskannya di kamar mandi kamar utama.

Begitu keluar, dia melihat Nikmah sedang menyapu kamarnya.

“Lantas, siapa yang tertinggal di kamar mandi tadi?” pikir Vivin. Pertanyaan ini dia simpan tanpa menanyakannya kepada Joko maupun Nikmah. Vivin tak ingin berburuk sangka.

BACA JUGA:Nasib ASN Bersuamikan Lelaki Mandul (2)

Melihat sikap Joko dan Nikmah yang biasa-biasa saja, semakin yakinlah Vivin bahwa mereka tidak pernah berbuat sesuatu yang mengkhawatirkan.

“Vivin sempat yakin Joko dan Vivin tidak pernah berbuat sesuatu,” kata pengacara, sebut saja Ikin.

Walau begitu, di dalam hati kecilnya Vivin yakin bahwa ada sesuatu yang ganjil di antara Joko dan Nikmah.

Maka, suatu hari dia ingin menjebak mereka. Vivin berpamitan mengikuti rapat kerja di luar kota, Batu, selama tiga hari.

Vivin memang keluar rumah dengan membawa keperluan menginap. Tapi tidak benar-benar ke Batu, melainkan menginap di rumah adiknya di Pacet, Mojokerto. Cuma sehari, kemudian pulang pada pukul 12.00.

Dia berniat masuk rumah melalui pintu belakang, yang kuncinya sengaja dia bawa. Namun, hal itu tak perlu dilakukan karena pintu utama ternyata tidak dikunci.

Vivin bisa masuk dengan mudah dan langsung menuju kamarnya. Ternyata kosong.

Legalah pikiran Vivin. Namun tak lama, terdengar suara riuh rendah dari bagian belakang. Ternyata dari kamar Nikmah. Vivin bergegas ke sana.

Melalui pintu kamar yang terbuka blak, Vivin menyaksikan Joko sedang sensor-sensor-sensor dengan Nikmah.

Joko men-smackdown Nikmah secara bertubi-tubi. Pakaian mereka berserakan dari depan pintu kamar hingga pintu kamar mandi.

“Setelah yakin dengan melihat adegan seronok itu secara langsung, Vivin datang kemari. Dia mengajukan gugatan cerai atas suaminya.

Dia nekat walaupun harus menerima risiko penurunan pangkat sebagai ASN. Ternyata suaminya tidak bisa dipercaya,” kata pengacara tadi. (jos, habis)

Sumber: