Sakit Hati pada Wanita Jadi Motif Sandy yang Bawa Kabur 11 Motor

Sakit Hati pada Wanita Jadi Motif Sandy yang Bawa Kabur 11 Motor

Petugas mengeler Sandy alias Eza ke tahanan Polsek Wonocolo.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Sandy alias Eza (31), tersangka yang membawa kabur motor 11 wanita yang baru dikenalnya melalui aplikasi Omicon mengaku sakit hati kepada wanita. 

Sakit hati itu dikarenakan Sandy punya masa kelam di keluarganya. Dia baru mengetahui kalau anak pungut. Tidak hanya itu, ia juga diusir oleh keluarganya setelah ayahnya meninggal dunia.

"Saya sakit hati Pak sama wanita," kata Sandy kepada penyidik Reskrim Polsek Wonocolo. 

BACA JUGA:Ini Tips Bagi Peserta Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Suroboyo 2023

Sandy mengaku, sejak dipungut sejak bayi, menjadi anak kesayangan dari bapaknya. Dia dipungut karena bapaknya menginginkan anak laki-laki. Sebab, anak kandungnya perempuan.

BACA JUGA:Gali Septictank di Surabaya Temukan Granat Aktif, Ini Kata Pemilik Rumah

Merasa Sandy menjadi anak kesayangan,  sehingga membuat saudara tiri perempuan dan ibunya merasa cemburu. "Ibu dan saudara tiri perempuan saya merasa cemburu," ungkap Sandy. 

Hingga akhirnya, bapaknya meninggal dunia tahun 2022. Dari sini awal bencana bagi Sandy. Sebab, sudah tidak ada yang melindungi dan menyayanginya lagi di lingkungan keluarganya.

Ibu dan perempuan tirinya mulai tidak mengurusinya lagi. Melampiaskan kepada Sandy dengan mengatakan jika dia hanya sebagai anak pungut dan mengusirnya. Merasa kaget, dia kemudian mencari tahu siapa orangtuanya. 

"Saya tanya siapa dan di mana tinggal orang tua saya, tapi tidak diberitahu oleh ibu tiri. Yang tahu almarhum bapak," jelas Sandy. 

Hingga akhirnya, bapaknya meninggal dunia tahun 2022. Dari sini awal bencana bagi Sandy. Sebab, sudah tidak ada yang melindungi dan menyayanginya lagi di lingkungan keluarganya. 

Ibu dan perempuan tirinya mulai tidak mengurusinya lagi. Melampiaskan kepada Sandy dengan mengatakan jika dia hanya sebagai anak pungut dan mengusirnya. Merasa kaget, dia kemudian mencari tahu siapa orangtuanya. 

"Saya tanya siapa dan di mana tinggal orang tua saya, tapi tidak diberitahu oleh ibu tiri. Yang tahu almarhum bapak," jelas Sandy. 

Sandy kalut dan pergi dari rumahnya di Jakarta. Dia menginap dari rumah teman ke temannya yang lain. Berusaha mencari pekerjaan, namun tidak dapat. Karena butuh biaya hidup sehari-hari, akhirnya dia memanfaatkan kenalan wanitanya di Omicon. 

Sumber: