Sakit Hati pada Wanita Jadi Motif Sandy yang Bawa Kabur 11 Motor

Sakit Hati pada Wanita Jadi Motif Sandy yang Bawa Kabur 11 Motor

Petugas mengeler Sandy alias Eza ke tahanan Polsek Wonocolo.--

Setelah akrab, hanya dengan bermodal tampang  ganteng, dia mengajak kenalannya bertemu. Setelah itu diajak makan dan jalan-jalan. Begitu lengah korbannya, barang berharganya dibawa kabur oleh tersangka. "Saya mengincar motor milik korban," ungkap Sandy.

Sandy mengaku sudah 11 kali memperdayai para wanita. Untuk hasil motor oleh dia dijual melalui Facebook seharga Rp 4-5 juta. Saya pakai akun palsu bernama Muhammad Raehan agar tidak diketahui polisi.

 "Saya jual ke Facebook Pak berdasarkan kepercayaan saja. Hasilnya, kata Sandy, dipakai bayar utang dan biaya hidup sehari-hari," terang Sandy.

Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Kompol M Sholeh melalui Kanitreskrim Iptu Sutrisno membenarkan Sandy merupakan anak pungut. Dia memperdayai 11 wanita karena sakit hati dengan keluarganya karena tidak dianggap anak. 

"Tersangka anak pungut dan kesayangan bapaknya, tapi sekarang sudah meninggal. Dia pun pergi dari rumah karena merasa ibu dan saudaranya sudah tidak mengurusinya," jelas Sutrisno.

Selama pergi dari rumah, Sandy numpang ke rumah teman-temanya di Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, diapun bermodal tampang mengajak kenalan wanita di aplikasi untuk diajak ketemu. 

Setelah dirayu mau diajak bertemu, oleh tersangka diajak jalan-jalan, makan di kafe. Selanjutnya barang berharganya kemudian dibawa kabur, mulai dari motor, HP, uang. "Tapi rata-rata yang diincar adalah motor. Kalau meniduri korban bukan yang utama bagi tersangka. Meski ada beberapa korban yang mau diajak tidur," jelas Sutrisno.

Mantan Kanitreskrim Polsek Genteng ini menambahkan, ada tiga wanita yang dikadali oleh tersangka. Karena merasa banyak yang mencarinya, dia pindah ke Surabaya dan indekos di Bungurasih. 

Sutrisno mengungkapkan, dari 11 korban, yang melapor ke polisi lima orang. Yakni Lailatul asal Lamongan, Fitri asal Malang Kota, Fenny asal Sleman Jogjakarta, Royanih asal Taman sari Kab Bogor, dan  Asiyah asal Sleman DIY.

"Korban dari berbagai kota di Indonesia. Ada lima korban yang melapor ke polisi. 

Tersangka berkenalan dengan korban  lewat aplikasi Omi Dating," kata Sutrisno.

Korban terakhir seoeang mahasiswi asal Surabaya. Modusnya sama, setelah diajak berkenalan di Omicon, motornya dibawa kabur, tapi tidak sampai ditiduri. Karena memang yang diincar motornya.

Setelah mendapatkan barang yang diincar, tersangka kabur meninggalkannya, dan atas kejadian tersebut korban melapor ke Polsek Wonocolo kemudian unit reskrim melakukan penyelidikan. 

Tim Opsnal melakukan pengejaran tersangka ke Malang selama 1 minggu Namun dia berhasil kabur. Tidak merasa putus asa, anggota terus melacak keberadaannga hingga keberadaan Sandy  diketahui keberadaannya di rumah kos daerah Bungurasih dan menangkapnya tanpa perlawanan. (rio)

Sumber: