umrah expo

Tiga Daerah Adopsi Inovasi Bapenda Kota Malang

Tiga Daerah Adopsi Inovasi Bapenda Kota Malang

Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto menyampaikan inovasinya pada rombongan APEKSI di control room Bapenda Kota Malang, beberapa waktu lalu. --

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Inovasi digitalisasi tata kelola pajak daerah, yang digagas oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang terbukti efektif mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang.

Sistem yang diterapkan ini mampu mewujudkan pengelolaan perpajakan yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel sehingga dapat menekan terjadinya kebocoran PAD. 

Keberhasilan penerapan ‘Smart Tax’ yang dilakukan Bapenda Kota Malang ini mendapatkan apresiasi dan menarik perhatian beberapa pemerintah daerah di Indonesia yang berkeinginan menerapkan inovasi tersebut.

BACA JUGA:10 Besar Nasional Kenaikan PAD Kategori Tajam, Bapenda Kota Malang Jadi Rujukan APEKSI


Mini Kidi--

Kepala Bapenda Kota Malang, Dr Handi Priyanto AP MSi mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada tiga pemerintah daerah yang telah menjalin kerja sama dan mengadopsi sistem tersebut.

“Sudah ada tiga daerah yang melakukan kerja sama terkait penerapan Smart Tax tersebut. Yaitu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan Pemerintah Kota Pekanbaru," jelas Handi, Senin, 24 November 2025.

Adopsi yang dilakukan pemerintah daerah lain ini mengukuhkan posisi Kota Malang sebagai pionir dalam modernisasi pengelolaan pendapatan daerah berbasis teknologi di Indonesia.

BACA JUGA:Danantara Jadi Mesin Ekonomi Baru, Prof Muliaman Hadad: Saatnya Lepas Ketergantungan pada APBN

Penerapan Smart Tax di Kota Malang tersebut didukung dengan beberapa aplikasi. Diantaranya, Persada (aplikasi Online Restoran dan Subyek Pajak Daerah Lainnya) untuk memantau transaksi penjualan wajib pajak secara online. 

Aplikasi Persada ini memiliki dampak besar terhadap PAD, terlebih Kota Malang memiliki ribuan tempat usaha bidang kuliner yang tentunya memiliki perputaran uang cukup besar. 

Selanjutnya, Bapenda memiliki aplikasi Vesop yang digunakan untuk memverifikasi subjek dan objek pajak daerah. Selain itu mengembangkan aplikasi lain untuk mengoptimalkan PAD.

BACA JUGA:Temui HKTI Jatim, DJP Tak Mau Petani Collapse Gara-gara Pajak

Penguatan pelaksanaan sistem ini Bapenda Kota Malang memiliki ruang khusus ‘control room’ untuk memantau secara real time pelaksanaan digitalisasi tata kelola pajak daerah sehingga dapat diketahui kepatuhan Wajib Pajak melakukan transaksi sesuai ketentuan perpajakan.

Sumber: