Kisah Pilu Korban Dugaan Penelantaran Jama'ah Umroh PT Zam-zam Travel

Kisah Pilu Korban Dugaan Penelantaran Jama'ah Umroh PT Zam-zam Travel

Jama'ah Travel Umroh PT Zam-zam buat laporan ke Mapolres Jember-Biro Jember-

JEMBER, MEMORANDUM - Jamaah Umroh asal Jember yang memiliki kisah pilu selama menjalankan ibadah dan viral di jejaring media sosial mendatangi Mapolres Jember untuk membuat laporan.

Rafly, salah satu jamaah Umroh asal Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu mengatakan, awal rencana pemberangkatan di tanggal 29 September 2023 namun diundur menjadi tanggal 7 Oktober 2023.

"Kami berangkat bareng dari rumah kediaman Hj Erni dari Desa Gumelar menuju Surabaya yang semula rencananya ke Bandara Juanda tapi di Surabaya pindah bus menuju Jakarta, sementara ada empat orang tidak mau lewat darat, sedangkan rombongan bus yang lain menerima," kata Rafly, Rabu 1 November 2023.

BACA JUGA:PT Zamzam Berkah Utama Bantah Telantarkan Jemaah Umrah

Sesampainya di Jakarta, rombongan menginap semalam. Sesudah komplit kumpul, lanjut Rafly, seratus satu jamaah dibagi dua kloter 40 jamaah berangkat dengan pesawat India (Indigo) menuju Bombay.

"Dalam pesawat juga tidak dikasih makan, transit ke Bombay menuju Jeddah, sampai Jeddah setelah pemeriksaan surat-surat paspor tapi henlink-nya tidak bisa masuk akhirnya ngurus sendiri, baru naik bus yang diurus oleh jamaah di Jeddah," beber Rafly.

Selama menjalankan ibadah Umroh tidak terjadi masalah ketika di Mekah, tapi ketika hendak ke Madinah di perjalanan dua kali berhenti dan lama tidak sampai-sampai, hanya berputar-putar.

BACA JUGA:Fakta Terkait Jemaah Haji Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur yang Mengaku Diterlantarkan

"Hasil dari komunikasi dengan sopir mengaku mengalami kesulitan dana untuk mencari penginapan, ada salah satu jamaah mau membantu mengeluarkan uang/biaya sebesar 80 juta, akhirnya mendapatkan penginapan," jlentreh Rafly.

Menginjak empat hari, banyak masalah dengan jatah makanan yang tidak teratur. Akhirnya ada travel lain yang membantu memberi makan, meski dengan rasa malu untuk makan pagi, siang dan sore selama tiga hari.

"Masalah muncul lagi mulai jadwal pulang ke Indonesia dari Madinah akan diberangkatkan ke Jeddah dengan naik bus menunggu hingga 5 jam menunggu bus di lobby baru datang, dan itupun bus hanya mutar-mutar dan bus berhenti sementara (mukimin/pendamping) jamaah yang ditunjuk oleh PT Zam-zam turun dan melarikan diri," ungkap warga Ambulu, Jember tersebut.

BACA JUGA:Zamzam Berkah Utama Tour and Travel Tawarkan Salat Jumat di Masjidil Haram dan Nabawi

Sambil mengurus kepulangan karena sudah tidak memiliki uang dan masih menginap di losmen dan merasa terlantar, beberapa jamaah dengan biaya sendiri membeli tiket untuk mengurus kepulangan.

"Karena ada desakan-desakan dari keluarga pada travel umroh PT Zam-zam akhirnya dari 16 orang jamaah dapat biaya/tiket, itupun sesampainya dari bandara Juanda sewa/nyanter mobil biaya sendiri. Sementara masih banyak jamaah yang lainnya dengan biaya sendiri-sendiri," beber Rafly.

Lantaran tidak sesuai dengan jadwal mulai dari pemberangkatan hingga pelaksanaan dan pulang nya tidak cocok dengan ketentuan, maka kami merasa terlantar dan masih mengeluarkan biaya sendiri tidak sedikit yang seharusnya satu paket ditanggung oleh travel Umroh Zam-zam.

BACA JUGA:Zamzam Berkah Utama Tawarkan Program Umrah Isra Miraj Bersama Gus Sa’dulloh

"Seharusnya semua jamaah harus mendapatkan tiket pesawat hingga pulang tapi tidak semua dapat, sehingga yang lainnya harus biaya pulang tiket sendiri hingga rumah," tuturnya.

Sementara, salah satu Jama'ah Umroh, Sanusi asal Puger, yang berangkat berdua suaminya mengatakan, apa yang disampaikan/diceritakan oleh Rafly tersebut memang yang dialami oleh para jamaah asal Jember dan itu benar adanya.

"Kami berangkat mendaftarkan diri di PT Zam-zam travel dengan biaya 36 juta satu orang karena saya berdua dengan bapak membayar 72 juta, tapi untuk biaya makan dan kepulangannya minta transfer keluarga untuk beli tiket sendiri agar bisa nyampek Jember," tandas Sanusi.

"Semoga dengan laporan ini bisa membuat pelajaran bagi orang yang belum melaksanakan umrah memilih travel yang baik, atas laporan ini pihak travel bisa mengganti uang yang telah dikeluarkan oleh jamaah sendiri," ujarnya.

BACA JUGA:Memorandum Umrah Holiday Expo 2023 Diharap Jadi Event Berkelanjutan

Di tempat terpisah, Erni Yusnita dari penanggungjawab Agen Travel Umroh Zam-zam di Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Jember, mengaku telah memberangkatkan sebanyak 101 jamaah, adapun jamaah lainnya sudah pulang sendiri dengan biaya ditanggung oleh perusahaan.

Sementara, Kapolres Jember, AKBP Moh Nurhidayat menyerukan pada jajarannya agar membuka posko pengaduan kasus dugaan penelantaran jama'ah umroh.

"Sebab dari hasil pendalaman/penelusuran, sebagian jamaah yang memilih lebih dulu pulang ke tanah air dengan cara membeli tiket sendiri menggunakan uang pribadi masing-masing," urainya.

Kapolres juga mengimbau pada jama'ah yang merasa menjadi korban dalam kasus dugaan penelantaran ini segera melapor, dengan membawa bukti-bukti semua yang dimiliki.(edy)

Sumber: