Hasil Razia, 39 Balon Udara Diamankan Polres Tulungagung

AKBP Muhammad Taat Resdi bersama anggota dan PLN tunjukkan balon udara hasil razia.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID -Usai Lebaran, balon udara masih kembali jadi sorotan di Tulungagung. Pasalnya, penerbangan balon udara yang tak terkendali berdampak sangat serius dan berpotensi mengganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat.
Untuk itu, Polres Tulungagung bergerak cepat. Bersama TNI dan PLN melakukan razia balon udara di wilayah hukum Polres Tulungagung. Hasilnya 39 balon udara berhasil diamankan.
BACA JUGA:Kapolres Tulungagung Apresiasi Festival Balon Udara di Notorejo
Mini Kidi--
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi dalam rilis yang dilaksanakan pada Kamis 10 April 2025.
Kapolres Taat mengatakan, patroli gabungan telah dilakukan, sehingga banyak balon udara bisa digagalkan sebelum diterbangkan.
"Di Kecamatan Pakel saja ada 11 balon udara yang berhasil kita amankan sebelum sempat terbang. Di Bandung dan Besuki, masing-masing ada 10 balon udara, di Gondang ada 5, Boyolangu ada 2 balon, dan Kecamatan Kauman 1 balon yang sudah sempat terbang," terangnya.
BACA JUGA:Polres Tulungagung Gagas Festival Balon Udara Aman Tanpa Petasan
Dari total 39 balon, sebanyak 25 berhasil diamankan sebelum terbang, sisanya 14 disita setelah sempat mengudara.
"Sebab selain ukurannya yang kadang mencapai 25 meter, balon-balon ini juga dilengkapi petasan. Bisa dibayangkan risikonya kalau jatuh di permukiman. Dengan sinergi dan edukasi yang terus digencarkan, harapannya tradisi balon udara bisa dimodifikasi jadi lebih aman," urainya.
Polisi telah menetapkan 16 pelaku pembuatan dan penerbangan balon udara. Di mana dari jumlah itu, 7 orang ditetapkan sebagai tersangka, sementara 9 lainnya masih dalam tahap pembinaan. Beberapa pelaku sempat kabur saat disergap, namun beruntung balon mereka berhasil digagalkan terbang.
BACA JUGA:Polres Tulungagung Tetapkan 7 Pelaku Meledaknya Balon Udara Berpetasan
Pihak PLN pun turut andil dalam upaya pencegahan ini. Manajer PLN UPT Madiun, Ikhsan mengingatkan pentingnya sinergi antar instansi untuk mencegah kejadian terganggunya pasokan listrik ke 8 kabupaten serupa seperti tahun 2020 lalu, yang disebabkan oleh gangguan balon udara yang mendarat di transmisi yang ada di Madiun.
“Waktu itu butuh waktu lama untuk pembenahan, dan banyak fasilitas publik yang terdampak,” ungkapnya.
Sumber: