Kenali Ciri-Ciri Jebakan Investasi Bodong Berkedok Arisan

Kenali Ciri-Ciri Jebakan Investasi Bodong Berkedok Arisan

Ilustrasi--

BACA JUGA:Korban Penipuan Investasi Bodong Menangis di Persidangan

BACA JUGA:Jadi Korban Investasi Bodong, Member Aplikasi Xbit Lapor Polda Jatim

Jika kita simak istilah arisan yang digunakan pada cerita diatas, maka jauh berbeda dengan arisan pada umumnya. 

Arisan disini menjanjikan bonus dan fasilitas lain jika anggotanya dapat merekrut anggota baru. 

BACA JUGA:Terdakwa Investasi Bodong Dikawal 9 Pengacara

Komunikasi para anggotanya juga dilakukan melalui grup pada HP. 

Para anggotanya juga dijanjikan investasi dengan imbal hasil yang sangat tinggi, yang dapat disebut sebagai investasi bodong. 

Meskipun sudah banyak kasus serupa yang terungkap oleh kepolisian dan aparat penegak hukum, namun masih saja kasus investasi bodong ini berhasil ‘menipu’ masyarakat, terutama yang tidak memahami betul apa saja ciri-ciri investasi bodong.

Jika tidak ingin kamu dan kerabat/ keluarga terdekatmu uangnya dibawa kabur oleh pelaku investasi bodong, yuk kenali ciri-cirinya di bawah ini:

1.  Menggunakan skema ponzi

Keuntungan yang dibayarkan kepada nasabah eksisting berasal dari dana investasi yang disetor oleh peserta baru. Nasabah eksisting akan diberikan iming-iming mendapatkan bonus, sehingga mengajak sebanyak- banyaknya kerabat/ keluarganya sampai memperoleh rantai nasabah yang panjang. Selain itu, pelaku cenderung mengajak seluruh nasabah agar tidak mencairkan investasi pokok dan menginvestasikan kembali keuntungannya agar skema bisa tetap berlangsung. Ketika tidak ada rekrutmen baru, pembayaran keuntungan akan berhenti sehingga bangunan investasi akan ambruk. Sebelum bangunan investasi ambruk, biasanya pengelola sudah mengetahuinya dan bersiap untuk kabur.

 

2. Menjanjikan keuntungan tinggi dan bebas risiko.

Pelaku sering memberikan iming-iming keuntungan melimpah melebihi investasi manapun. Tingkat imbal hasil yang ditawarkan sering kali tidak masuk akal, bisa mencapai ratusan persen pertahun. Bahkan pelaku bisa menyatakan bahwa investasi sama sekali tidak memiliki risiko kerugian. Tapi, ingatlah selalu.. high return = high risk!!!

 

Sumber: