Polres Malang Imbau Warga Waspadai Uang Palsu dan Money Politic

Polres Malang Imbau Warga Waspadai Uang Palsu dan Money Politic

Iptu Ahmad Taufik Kasihumas Polres Malang--

MALANG, MEMORANDUM - Polres Malang meminta pada seluruh warga kabupaten Malang untuk mewaspadai dan mencermati terjadinya peredaran uang palsu menjelang Pemilu.

Jika memang warga mendapati atau mengetahui, Polres Malang meminta warga untuk melaporkan melalui nomor pengaduan whatsapp Soegab 0811482000 maupun call center kepolisian 110.

"Bahkan tidak hanya itu saja jika warga mendapati terjadinya money poltik, untuk dilaporkan saja pada nmr tersebut," terang Iptu Ahmad Taufik Kasihumas Polres Malang, Selasa 24 Oktober 2023.

BACA JUGA:Polres Malang Gerojok Air Bersih Warga Pepen

Taufik menambahkan, Polres Malang terus mengintensifkan upaya pencegahan, peredaran uang palsu dan praktik money politics di wilayah Kabupaten Malang.

Terutama dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karena peredaran uang palsu dan money politics, yang dapat merusak citra demokrasi yang sehat.

Bahkan imbauan Pokrrs Malang juga dilakukan pada stasiun radio pemerintah, dalam dialog yang mengangkat isu-isu terkini terkait dengan persiapan Pemilu 2024.

BACA JUGA:Kapolres Malang Ingatkan Netralitas Polri dan Kondusifitas Kamtibmas dalam Pemilu 2024

Dalam dialog tersebut Iptu Ahmad Taufik memberikan penekanan, pada pentingnya menjaga keamanan dan keaslian uang yang beredar di masyarakat. 

"Kami mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu. Uang palsu dapat merugikan perekonomian dan merusak kepercayaan publik terhadap mata uang yang sah," kata Taufik.

Dalam rangka menjaga integritas pemilu, Polres Malang mengimbau warga untuk memeriksa Uang Tunai dengan Seksama. Masyarakat diimbau untuk mengenali ciri-ciri uang palsu seperti warna, ukuran, dan gambar yang buram harus diwaspadai.

BACA JUGA:Kapolres Malang Ingatkan Netralitas Polri dan Kondusifitas Kamtibmas dalam Pemilu 2024

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming uang atau hadiah dalam politik. Pemilihan calon pemimpin seharusnya berdasarkan pemahaman akan visi, misi, dan kapabilitas calon, bukan oleh praktik money politics.

“Kami berpesan kepada Calon maupun kontestasi politik silahkan menggunakan cara-cara elegan dalam meraih hati masyarakat, juga kepada masyarakat agar menumbuhkan sejak dini tentang peredaran uang palsu maupun praktik money politics,” tambahnya.

Sumber: