Heboh Puluhan Pelajar Nekat Sayat Tangan, Ini Kata Dinkes Magetan

Heboh Puluhan Pelajar Nekat Sayat Tangan, Ini Kata Dinkes Magetan

Kepala Dinkes Magetan dr Rohmat Hidayat.--

MAGETAN, MEMORANDUM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan menemukan puluhan pelajar di Magetan nekat menyayat tangannya sendiri, Kamis 19 Oktober 2023.

Kasus sayat tangan tersebut ditemukan Dinkes Magetan ketika melakukan Skrining kesehatan di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Ngariboyo. 

"Saat pengukuran tensi darah itu kan untuk remaja putri lengan bajunya harus disingkap dan tim kesehatan melihat ada tanda - tanda aneh di lengan bawah, dan  itu tidak satu dua anak saja, ada goresan-goresan luka nggak normal, kemudian kita kumpulkan dan kita data ada 76 anak di sekolah tersebut dan mayoritasnya remaja putri," kata Kepala Dinkes Magetan, dr Rohmat Hidayat.

Mendapati fenomena sayat tangan di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Ngariboyo tersebut, Dinkes Magetan mengerahkan seluruh Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan serupa di sekolah - sekolah se- Kabupaten Magetan, hasilnya puluhan pelajar di Kecamatan Parang dan Magetan Kota juga melakukan sayat tangan. 

BACA JUGA:Sebanyak 76 Siswa SMP di Magetan Nekat Sayat Lengan dengan Pecahan Kaca

"Selanjutnya kita libatkan seluruh puskesmas untuk pengecekan mulai jenjang SD, SMP, SMA sederajat, hasilnya ada sekolah di Kecamatan Parang 47 anak melakuka sayat tangan serta pelajar SMA di Magetan ada 4 siswa," papar Kadinkes Magetan. 

Menurut Rohmat Hidayat, benda tajam yang digunakan untuk melukai lengan beragam mulai pecahan  kaca, jarum hingga penggaris.

"Dan alat yang digunakan untuk menyayat macam - macam ada pecahan kaca, jarum, penggaris," ungkapnya. 

Terkait alasan para pelajar nekat menyayat tangan, dari hasil konseling Dinkes Magetan penyebabnya  beragam mulai orangtua bercerai, konflik dengan pacar hingga kode atau tanda sebagai anggota komunitas tertentu.

BACA JUGA:Urusan Asmara hingga Masalah Keluarga, Jadi Alasan Puluhan Siswa SMPN Magetan Nekat Sayat Tangannya Sendiri

"Dari hasil konseling latarbelakang penyebabnya beragam, ada masalah keluarga karena orangtuanya bercerai, permasalahan dengan pacar serta tanda atau barcode sebagai anggota komunitas tertentu," pungkas Kadinkes Magetan.(rik)

Sumber: