Teliti Konflik di Madura, Mantan Dirpolairud Polda Jatim Kombes Pol Arnapi Jadi Wisudawan Terbaik Unair

Teliti Konflik di Madura, Mantan Dirpolairud Polda Jatim Kombes Pol Arnapi Jadi Wisudawan Terbaik Unair

Kombes Pol Arnapi baru saja diwisuda sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Kombes Pol Arnapi baru saja diwisuda sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.

Ia berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK nyaris sempurna 3,97. Lalu, apa topik disertasi yang diambil oleh mantan Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini?

Arnapi menyebut, topik yang diambil adalah Gerakan Perlawanan terhadap Institusi Negara. Beliau mengambil contoh kasus di Madura.

BACA JUGA:Kombes Pol Arnapi, Pamen Polri Jadi Wisudawan Terbaik S3 Fisip Unair

Kata Arnapi, tujuan studi ini adalah mengeksplorasi proses politisasi sampai dengan aktualisasi sebuah Gerakan perlawanan terhadap Institusi Negara. 

“Selain itu, penelitian ini juga berupaya untuk memetakan sekaligus menganalisis struktur, strategi, dan faktor pendorong meletusnya gerakan perlawanan, serta mengeksplorasi mengenai nilai yang diperjuangkan oleh para aktor sehingga bisa tercipta sebuah gerakan  terhadap institusi negara,” ungkap Pamen yang kini menjabat sebagai Kabagjianminpol Waketbid PPITK STIK Lemdiklat Polri ini.

BACA JUGA:Selain Irjen Pol Toni Harmanto, Dirpolairud Polda Jatim Juga Diganti, Berikut TR Kapolri Lengkap

Arnapi menambahkan, subjek dalam studi ini adalah individu yang terlibat dalam gerakan perlawanan, serta studi ini juga menemukan bahwa aspek psikologi sosial menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gerakan sosial.

“Namun ada faktor lain yang ditemukan yaitu sebuah keunikan yang bisa memodifikasi pola pemikiran Ted Gurr tentang deprivasi relatif.

Gurr dalam gagasannya menekankan bahwa deprivasi relatif bisa terjadi ketika nilai harapan tidak bisa dicapai oleh individu maupun kelompok dengan bekal nilai kemampuan yang dimiliki. Bersama dengan hal itu, Gurr juga membedah nilai yang ada diantara nilai harapan dan kemampuan itu menjadi tiga hal, yakni kekuasaan, kesejahteraan, dan interpersonal. Pada poin itulah penelitian ini berhasil menemukan adanya nilai lain di luar gagasan Gurr, dalam hal ini ialah harga diri,” jlentreh Pamen murah senyum itu.

Ditemukannya nilai harga diri menurut Arnapi, menjadi senjata untuk memodifikasi Teori Deprivasi Relatif T. Gurr, dan teori gerakan sosial secara umum. 

Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam teori gerakan sosial gelombang pertama, gerakan sosial cenderung terjadi karena adanya faktor psikologi sosial.

Kemudian pada gelombang kedua gerakan sosial bisa terjadi disebabkan oleh faktor rasional dan motif ekonomi. Periode terakhir gerakan sosial muncul disebabkan oleh adanya isu-isu yang cenderung mengarah pada gaya hidup.

Sementara itu, penelitian ini menemukan bahwa ditemukan tiga faktor pendorong terjadinya sebuah gerakan yaitu psikologi sosial, ekonomi dan pilihan rasional, serta tradisi sosiokultural. 

Sumber: