Serap Aspirasi Warga Jember, Legislator FPKB DPR RI Disambati Minimnya Anggaran Pendidikan di Bawah Kemenag

Serap Aspirasi Warga Jember, Legislator FPKB DPR RI Disambati Minimnya Anggaran Pendidikan di Bawah Kemenag

Syaiful Bahri Anshori diapit oleh Pengurus PAC PKB Patrang dan pengasuh Yayasan PP Ar Rudhoh KH Hisam Balya--

JEMBER, MEMORANDUM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Bahri Anshori gelar serap aspirasi masyarakat di Yayasan PP Ar Rudhoh KH Hisam Balya, Kelurahan Baratan, Patrang, Jember.

Dalam acara bertema ‘Demokrasi Pancasila adalah Sistem Demokrasi Yang Paling Tepat Untuk Indonesia’, yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai pengurus PAC dan ranting PKB, pemuda, Fatayat, Muslimat NU, lembaga pendidikan pesantren/Santri serta masyarakat umum itu SBA banyak mendapatkan sejumlah keluhan.

Salah-satu yang menjadi keluhan diantaranya minimnya mendapatkan bantuan beasiswa baik mahasiswa perguruan tinggi berbasis agama Islam maupun guru-guru di lembaga pendidikan Ma’arif NU atau pesantren yang berafiliasi dengan Kementerian Agama (Kemenag).

Menanggapi keluhan itu, SBA yang juga putra asli kelahiran karanganyar Ambulu  Jember ini mengakui bahwa memang anggaran untuk Kemenag saat masih minim dibandingkan anggaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) sehingga tidak bisa memberikan secara maksimal.

BACA JUGA:Sambut Kunker DPR RI, Pj Wali Kota Kenalkan Potensi Pariwisata dan Ekraf

Namun anggota legislator DPR RI yang berangkat dari dapil IV (Jember – Lumajang ini berjanji akan memperjuangkan aspirasi ini.

“Aspirasi masyarakat ini akan kami sampaikan kepada DPR RI untuk kemudian akan ditindaklanjuti," janji Syaiful Bahri Anshori, Senin (16/10/2023).

Bahkan ia berjanji tidak hanya akan memperjuangkan agar warga Nahdliyin bisa  mendapatkan beasiswa, tetapi partainya saat ini juga sedang getol-getolnya  memperjuangkan agar pesantren juga bisa mendapatkan  anggaran operasional dari Pemerintah.

SBA mengaku  juga ingin memfasilitasi para generasi muda Nahdliyin yang mempunyai potensi bisa difasilitasi mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Acara serap aspirasi masyarakat tersebut ditutup dengan doa bersama dan pembagian sembako kepada masyarakat.(edy)

Sumber: