Rawon, Nasi Goreng dan Hangatnya Pertemuan Ganjar dengan Uskup Agung Malang
Momen kebersamaan Ganjar Pranowo dengan Keuskupan Agung Malang.--
MALANG, MEMORANDUM - Capres 2024, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Keuskupan Agung Malang, Jumat (13/10/2023). Ia disambut hangat oleh Uskup Agung Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan dan para Romo serta tokoh Katolik Malang lainnya.
Suasana penuh persaudaraan tersaji dalam pertemuan singkat itu. Baik Ganjar maupun Mgr Henricus saling sapa dan memuji satu sama lain. Canda tawa mengiringi pertemuan mereka.
"Selamat datang di Malang pak Ganjar. Kami senang sekali pak Ganjar bersilaturahmi ke sini menengok kami," ucap Mgr Henricus.
Uskup Henricus kemudian mengajak Ganjar masuk ke kediaman dan ngobrol bersama. Setelah itu, Ganjar diajak sarapan bareng dengan menu rawon, pecel dan nasi goreng.
BACA JUGA:Cerita Ganjar Pranowo Tanpa Uang Bisa Jadi Anggota Dewan
"Pak Ganjar pasti belum sarapan, mari pak ini ada rawon, pecel dan nasi goreng. Tapi hati-hati pak Ganjar, rawonnya pedes," ucap Mgr Henricus disambut senyum Ganjar.
Dalam pertemuan itu, Ganjar dan Mgr Henricus berdiskusi tentang isu kebangsaan. Namun yang paling intens, keduanya membicarakan soal toleransi, persaudaraan dan perdamaian.
"Tentu kami sangat senang pak Ganjar mau berkunjung. Ini kunjungan persaudaraan dan kami menerima pak Ganjar dengan senang hati. Tadi kita ngobrol banyak, khususnya tentang pentingnya persaudaraan," ucapnya.
Ganjar sendiri sangat senang bisa bersilaturahmi dan diterima oleh Mgr Henricus dan para tokoh agama lainnya di Malang. Ganjar mengatakan banyak diskusi soal kebangsaan, nilai kemanusiaan dan toleransi.
BACA JUGA:Teruskan Kebiasaan, Ganjar Pranowo Menginap di Desa Terpencil Tasikmalaya Jabar
"Ini penting agar suasana damai tetap tercipta. Apalagi jelang pemilu seperti ini, biasanya ada cerita yang tidak mengenakkan. Maka kita mesti menjaga bersama-sama," ucapnya.
Ganjar dan Mgr Henricus serta tokoh agama di Malang sepakat, menjelang tahun politik ini semuanya saling menjaga perasaan. Tidak boleh terjadi perpecahan antar anak bangsa hanya karena beda pilihan.
"Jangan menyakiti orang karena perbedaan agama, suku maupun golongan. Agar kita bisa merasakan sebagai sesama anak bangsa yang merdeka," pungkasnya.(mik)
Sumber: