Kasus Penganiayaan Siswa SMK di Kedung Cowek, Penyidik Resmob Periksa Dua Saksi
Dodik Firmansyah bersama Jadi usai menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya.-Rio-
SURABAYA, MEMORANDUM - Kasus pengeroyokan terhadap APA (18), siswa SMK warga Jalan Dukuh Setro, kini kasusnya ditangani Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Orangtua APA, Dodik Firmansyah mengaku, kasusnya ditangani Unit Resmob setelah mendatangi mapolrestabes untuk mengantarkan anaknya dipanggil penyidik untuk dimintai keterangan.
"Ditangani Unit Resmob. Ada dua saksi yang dimintai keterangan, yakni anak saya dan penjual bensin di Kedung Cowek," ungkap Dodik saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (3/10).
Dodik menambahkan, terduga pelaku usai menganiaya anaknya sempat memberikan alamat rumahnya kepada korban bernama DG, warga Jalan Bogorami.
BACA JUGA:Siswa SMA di Surabaya Jadi Korban Penganiayaan hingga Diancam Bunuh
Kemudian dicek alamatnya benar dan bertemu dengan David. "Setelah saya datangi ke rumahnya di Bogorami pelaku punya usaha laundry," jelas Dodik.
Dodik sempat berbicara baik-baik dengan disaksikan oleh Ketua RT setempat. Namun DG sempat bersikukuh menyalahkan Dodik karena memperbolehkan anaknya (korban) mengendarai motor.
Bahkan, terduga juga mengancam akan membunuh anaknya dan mendatangi rumahnya di Dukuh Setro. Mendengar kesongongan DG akhirnya Dodik memilih melapor ke Polrestabes Surabaya.
Ketika membuat laporan, kata Dodik, petugas SPKT membawa ke Rumah Sakit PHC Perak untuk visum korban. "Hasil visum anak saya mengalami luka memar di kepala, tangan, dan pipi kiri," bebernya.
Dengan adanya laporan ini, Dodik berharap terduga pelaku ditangkap polisi. "Saya harap pelaku segera ditangkap oleh polisi," harap Dodik.
Sementara Jadi (56), penjual bensin sekaligus saksi warga Jalan Kedung Cowek, mengatakan kejadian Jumat (29/9) sekitar pukul 06.40. Ketika itu jualan dan korban datang naik motor beli bensin.
Tiba-tiba datang pasangan suami istri (pasutri) naik motor Yamaha Matic, yang laki turun sambil marah-marah. Lalu helmnya dipukulkan ke kepala. "Laki-laki itu mukul pakai helm satu kali. Yang istrinya tidak mukul dan ikut melerai, tapi suaminya ngotot memukuli korban," ungkap Jadi kepada Memorandum.
Jadi mengungkapkan, tidak hanya memukul pakai helm, tapi pria itu semakin gelap mata kembali memukul menggunakan tangan sebanyak 4 kali di bagian kepala dan badan korban.
"Saya sempat melerai bersama warga lainnya, pemukulan baru berhenti lalu pergi meninggalkan lokasi," jelas Jadi.
Sebelum pergi, kata Jadi, terduga pelaku sempat minta alamat korban. Pria yang mukul juga memberikan alamat rumahnya kepada korban.(rio)
Sumber: