Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dongkrak Ekonomi Masyarakat Kedungtuban

Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dongkrak Ekonomi Masyarakat Kedungtuban

Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dongkrak Ekonomi Masyarakat Kedungtuban--

GRESIK, MEMORANDUM, - Sri Widyorini patut berbangga hati. Upayanya dalam pengembangan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan (PSRLB) Kecamatan Kedungtuban, Blora kini telah berbuah manis.

Berkat program pertanian organik dan budidaya tanaman herbal berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat.

Capaian itu tidak lepas dari pendampingan PT Pertamina EP Aset 4 Field Cepu.

Rini, sapaan Sri Widyorini, bercerita bahwa pengembangan PSRLB di wilayah Kedungtuban sudah berjalan 5 tahun terakhir.

Atau sejak 2018. Awalnya, lahan pertanian di sana tergolong tidak produktif. Hasil panen petani tidak optimal.

Namun, kondisi itu mulai berubah seiring kehadiran Pertamina EP Aset 4 Field Cepu yang melakukan eksplorasi di Kedungtuban.

"Dulu lahan di sini (Desa Bajo, red) lahan pertaniannya kurang produktif. Barulah di tahun 2018, kami mendapatkan pelatihan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan dari Pertamina EP. Di mana mendorong pertanian konvensional ke arah pertanian organik. Hasil pelatihan itu langsung kami praktikkan di lapangan," cerita Rini sebagai local hero di acara Media Gathering Pertamina EP Regional Indonesia Timur di Yogyakarta, Minggu (24/9/2023).

Ia pun menginisiasi terbentuknya kelompok Sri Organik.

Mereka beralih dari pertanian konvensional ke organik. Kebiasaan pemakaian pupuk dan pestisida untuk menyuburkan tanaman serta mengusir hama secara perlahan ditinggalkan.

Sebagai gantinya, para petani menggunakan pupuk kompos dan kandang yang berasal dari kotoran hewan.

"Penerapan PSRLB ini, kami beralih dari pupuk ke organik menggunakan kompos. Cara ini bisa mengundang cacing untuk menyuburkan tanah sehingga nutrisi yang diperlukan tanaman tercukupi. Sementara untuk mengatasi hama juga tidak perlu disemprot (pestisida, red), kita cukup menjaga ekosistem pertaniannya agar seimbang, hama akan teratasi," imbuhnya.

Menurut Rini, kelompoknya mendapat pelatihan ekosistem hingga sekolah lapangan PSRLB dari PEP Cepu Field.

Tentu peralihan sistem pertanian konvensional ke organik tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu perjuangan dan jatuh bangun. Utamanya untuk bisa meyakinkan petani setempat agar turut beralih ke pertanian organik.

Sumber: