Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru

Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru

dr Sheilly Joseline.--

Surabaya, Memorandum - Kualitas udara yang memburuk akibat polusi sedang menjadi atensi publik. Pasalnya, polusi udara berpotensi membuat warga kota terserang berbagai macam penyakit yang membahayakan.

Terlebih pada musim kemarau ini geliat polusi udara semakin meningkat. Terutama polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor dan emisi pabrik.

Dokter muda dari Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya dr Sheilly Joseline menuturkan, udara yang sudah tercemar dapat menimbulkan beragam gangguan kesehatan. Di antaranya seperti, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, hingga kanker paru-paru.

"Penyakit yang bisa terjadi karena polusi udara adalah radang paru-paru seperti, asma bronkial, bronkitis akut, dan infeksi paru," beber dr Sheilly, Minggu (10/9).

Selain itu, lanjutnya, efek jangka panjang karena peradangan paru berulang bisa menyebabkan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dan memicu kanker paru.

"Bahkan radikal bebas di dalam tubuh yang berasal dari polusi juga bisa menyebabkan penyakit-penyakit jantung dan stroke," jelas dokter berusia 25 tahun ini.

Guna meminimalisir risiko terkena penyakit akibat polusi udara tersebut, dr Sheilly menyarankan agar masyarakat menggunakan masker jenis Respirator KN95 9513 saat berada di luar ruangan.

"Karena ukuran partikel udara itu 2,5 µm (mikrometer) atau lebih kecil dari diameter rambut kita. Saya sarankan penggunaan masker Respirator KN95 9513 agar bisa menyaring 95 persen partikel udara," jelas dr Sheilly.

Sedangkan menurut dokter mata dari RS Mata Undaan (RSMU) Surabaya, dr Dini Dhawmawidiarini SpM K, polusi udara bisa menimbulkan penyakit ringan terhadap bola mata. Seperti misalnya, iritasi dan kering. Lalu keluhan merah, mengganjal, sampai dengan sensasi pedih pada mata.

"Tidak sampai fatal, hanya penyakit ringan saja seperti iritasi dan kering. Solusinya adalah dengan menggunakan pelembab mata berupa obat tetes. Lalu untuk pencegahannya dengan cara memakai kacamata pelindung," ujar dr Dini yang juga ketua Cornea Donation Center (CDC) RSMU Surabaya ini.(bin/ziz)

Sumber: