Wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya: Warga Setempat Jadi Garda Terdepan dalam Pengelolaan dan Pelestarian
Kebun Raya Mangrove Surabaya telah diresmikan pada Rabu 26 Juli 2023 atau bertepatan pada Peringatan Hari Raya Mangrove Internasional. Kebun raya yang memiliki luas total 34 hektar tersebut, diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri, Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) yang sekaligus Presiden kelima Republik Indonesia. Saat ini Kebun Raya Mangrove Surabaya telah dilengkapi sejumlah fasilitas dan wahana permainan. Seperti di antaranya, sentra kuliner UMKM, wahana perahu, Jet Ski hingga ATV (All Terrain Vehicle). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, bahwa yang pasti keberadaan Kebun Raya Mangrove selain menjadi tempat edukasi dan pariwisata, juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Agar pengelolaan wisata ini berjalan berkelanjutan dan berdaya guna bagi semua pihak, penting untuk melibatkan masyarakat setempat, yang sering diwakili oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Pokdarwis Medokan Ayu sempat melontarkan keinginan untuk dilibatkan dalam pengelolaan eko wisata kbun raya mangrove ini, mengingat mereka yang sejatinya 'paham' seluk beluk kawasan mangrove. Dengan melibatkan Pokdarwis dalam pengelolaan wisata, kita dapat memanfaatkan pengetahuan mereka untuk menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai konservasi. Mereka tahu cara menjaga keharmonisan dengan lingkungan sekitar, menghindari kerusakan pada ekosistem mangrove, dan menerapkan praktik berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak negatif wisata terhadap alam. Selain itu, keterlibatan Pokdarwi dalam pengelolaan wisata juga dapat meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman para wisatawan. Para anggota Pokdarwis dapat berperan sebagai pemandu wisata lokal yang ramah dan mengenal wilayah dengan baik. Mereka dapat memberikan informasi yang akurat, menawarkan pengalaman unik yang tidak dapat ditemukan di panduan wisata biasa, serta berbagi cerita tentang kawasan mangrove. Dengan demikian, pengalaman wisatawan menjadi lebih berarti dan otentik. Keterlibatan warga setempat dalam pengelolaan wisata juga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Melalui partisipasi dalam industri pariwisata, anggota pokdarwis dapat mengembangkan usaha kecil dan menengah, seperti homestay, warung makan, atau produksi kerajinan tangan. Pengembangan usaha ini tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya ini tidak hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang keanekaragaman budaya dan tradisi lokal. Keterlibatan warga dapat membantu melestarikan budaya dan tradisi yang ada di wilayah tersebut. Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan wisata adalah menjaga keseimbangan antara meningkatkan jumlah pengunjung dan melestarikan lingkungan. Dengan melibatkan Pokdarwis, para anggota dapat berperan sebagai penjaga lingkungan yang aktif. Mereka dapat melakukan pengawasan terhadap perilaku wisatawan, menggalakkan prinsip-prinsip ramah lingkungan, serta berperan sebagai agen perubahan yang peduli terhadap pelestarian ekosistem mangrove. Karena itu, melibatkan masyarakat setempat, terutama melalui kelompok Pokdarwis dalam pengelolaan wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan keputusan yang bijaksana. Dengan demikian, pengelolaan wisata akan lebih berkelanjutan dan berdaya guna, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Partisipasi aktif warga tidak hanya memperkuat ikatan antara wisatawan dan komunitas lokal, tetapi juga membantu melestarikan alam, budaya, dan tradisi yang menjadi aset berharga bagi wilayah tersebut. Dalam era pembangunan berkelanjutan, kolaborasi antara pihak-pihak terkait akan semakin penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan destinasi wisata. Penulis : Muhajir Wahyu Ramadhan Wartawan Memorandum - Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Kelurahan Medokan Ayu Surabaya
Sumber: