Fenomena Ibu Kandung Bunuh Anak di Jember

Fenomena Ibu Kandung Bunuh Anak di Jember

Jember, memorandum.co.id- Dalam kurun waktu sepekan dua pembunuhan terjadi. Sebelumnya, ibu kandung menggorok leher anak perempuan NK (6). Kali ini kasus serupa terjadi di Jalan Kepodang II, Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember. Husnul Khotimah (31) Ibu kandung yang diduga tega menghabisi dua buah hatinya yang masih balita ditemukan menggantung dalam kamar yang tidak jauh dari jasad balita AVS berusia 8 bulan dan LA (7 tahun). Kedua anaknya diduga dihabisi dengan cara dijerat tali plastik di leher dan dibekap bantal. Lurah Bintoro Heru Indra di lokasi kejadian perkara (TKP) mengatakan, saat kejadian suami korban masih belum pulang dari bekerja (penjual Cilok) keliling, sekira pukul 01.00 WIB. Ia lalu mengetuk pintu rumah yang dibukakan oleh R (6) putra ke duanya. "Suami korban  menyaksikan istrinya meninggal dunia dalam posisi gantung diri di atas pintu. Kemudian anak pertama dan ketiganya tewas di dalam kamar," katanya. Sabtu (17/6/2023). Berdasarkan keterangan dari saksi, kata Heru, setelah membunuh dua anaknya Husnul bunuh diri. "Kemungkinan anaknya yang masih bayi dibunuh dengan cara ditutup bantal. Sementara anaknya yang umur tujuh tahun itu diceki okk. Tetapi kami belum tahu persisnya," kata Heru. Mengingat, kata dia, sang ibu memiliki riwayat kejiwaan/pernah mengalami gangguan jiwa sejak lama. Sehingga, dia berniat bunuh diri bersama dua anaknya. Namun, Heru mengungkapkan polisi saat ini masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut.  Saat ini jasad tiga korban dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Seobandi Jember. "Kami masih menunggu hasil Autopsi dari RSUD Seobandi. Nanti hasilnya seperti apa. Kemungkinan hasilnya agak siang," paparnya. Sementara Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat menyampaikan, hanya satu saksi di TKP saat peristiwa tersebut. Kata dia, RZK anak kedua dari korban yang masih umur enam tahun. Kata dia, bocah tersebut satu satunya yang selamat bahkan sempat membukakan pintu rumah saat ayahnya pulang dari bekerja jualan cilok. "Sehingga sang anak nomor dua inilah, yang akan memberikan keterangan lebih detail. Namun kami masih menunggu rekomendasi dari dokter psikologi," katanya. Hidayat mengatakan bocah tersebut saat ini masih dilakukan pendampingan dan perawatan dari psikolog. "Karena anak inilah yang mengetahui kejadiannya, sehingga sang anak inilah yang kemungkinan akan memberikan keterangan," tuturnya. Hidayat menuturkan saat kejadian itu, kondisi rumah dalam keadaan tertutup dan terkunci. Sehingga banyak orang yang tidak tahu. "Karena kejadian peristiwa itu pada malam hari dan tertutup serta berada di dalam salah satu kamar," katanya. Sementara, kata Hidayat, polisi sudah memeriksa Agus selaku suami korban. Serta keponakannya yang menemukan pertama kali kejadian tersebut."Serta keluarga yang lain," paparnya. Polisi masih melakukan pendalaman atas kematian dua anak tersebut. Sebab dari hasil pemeriksaan luar, kata Hidayat, ada luka sayat di bocah umur tujuh tahun yang tewas. "Dan untuk anak umur delapan bulan, itu sepertinya ada benturan benda tumpul. Namun, untuk lebih jelasnya kami tunggu hasil autopsi dari rumah sakit," paparnya. Sementara dari keterangan warga, kata Hidayat, sang ibu sering dapat bisikan gaib sebelumnya. Hingga akhirnya bunuh diri. "Sebenarnya sudah dilakukan perawatan atas penyakit ibunya tersebut. Sehingga saat ini kami koordinasikan dengan dokter psikiater yang menangani," imbuhnya. Saat ini beberapa barang bukti yang diamankan polisi, kata Hidayat, berupa tali tampar yang digunakan gantung diri oleh sang ibu. Serta tampar di kamar dua anaknya yang meninggal dunia. "Dan tali tampar tersebut, sebenarnya biasa digunakan untuk memasang jemuran," pungkas mantan Kapolres Jombang itu. (edy/ono)

Sumber: