TMMD Semakin Pererat Gotong Royong

TMMD Semakin Pererat Gotong Royong

Sumenep, memorandum.co.id - Tanggal 10 Mei 2023 menjadi sejarah baru bagi Desa Saroka dan Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hal itu seiring dengan dimulainya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-116 TA 2023 Kodim 0827/Sumenep. Pada dua desa tersebut program TMMD tidak hanya menyasar pembangunan fisik melainkan juga non fisik. Karena pada dasarnya TMMD merupakan keterpaduan antara TNI, pemerintah daerah dan stakeholder lain serta masyarakat dalam upaya percepatan terobosan pembangunan daerah pedesaan. "Harapannya untuk TMMD tahun ini bermanfaat bagi masyarakat. TNI hadir untuk membantu masyatakat," kata Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Budhi Utomo saat pembukaan TMMD Ke-116 TA 2023 Kodim 0827 Sumenep di Lapangan Sepak Bola Kecamatan Saronggi pada Rabu (10/5/2023). Wilayah Kecamatan Saronggi dipilih sebagai lokasi TMMD Ke-166 menyesuaikan dengan usulan dari Pemerintah Daerah. Sebab ketentuan sasaran mengacu kepada hasil musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). "Daerah sasaran TMMD itu hasil dari usulan dari bawah. Kita membantu pemerintah daerah dalam pembangunan," tegasnya. Sasaran fisik pada program TMMD untuk di Desa Tanjung meliputi pengaspalan jalan pada tiga dusun, diantaranya Dusun Nonggunong dengan panjang 274 meter dan lebar 2,5 meter. Kemudian Dusun Nonggunong panjang jalan 81 meter dan lebar 2,5 meter. Terakhir di Dusun Binabe sepanjang 119 meter serta lebar 2,5 meter. Masih di Desa Tanjung, selain pengaspalan perbaikan jalan dengan pemasangan paving juga dilaksanakan. Diantaranya jalan Dusun Nonggunong dan Dusun Panglema dengan total panjang mencapai 238 meter. Tidak hanya itu Anggota Satgas TMMD juga melakukan renovasi terhadap empat rumah tidak layak huni (Rutilahu). Bergeser ke Desa Saroka yang juga menjadi sasara TMMD Ke-116, juga ada beberapa pembangunan fisik. Diantaranya pemasangan paving pada halaman Masjid As Salam dengan panjang 25 meter dan lebar 18 meter. Selain itu pembangunan tempat MWK (mandi, wudu, kakus) serta rehab teras masjid. Sedangkan pada kegiatan non fisik diantaranya penyuluhan pertanian tanam jagung sebagai bahan silase. Tidak hanya itu berbagai sosialisi juga digelar antara lain sosialisasi rekrutmen TNI AD, pertanahan (sertifikat tanah), bahaya Narkoba, UMKM dan pencegahan stunting. Menariknya, dalam setiap pelaksanaan dilapangan baik kegiatan fisik maupun non fisik, masyarakat selalu aktif untuk membantu dalam kesuksesan TMMD Ke-116. Salah seorang warga Desa Tanjung Yusmiatun mengaku, keterlibatan warga tanpa paksaan. Semua dilakukan secara ikhlas karena TMMD memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. "Kalau saya bantu angkut pasir, setiap hari warga disini selalu bantu. Tanpa disuruh warga datang setiap hari, apa yang bisa dikerjakan langsung dikerjakan. Biar cepat selesai juga," ujar ibu rumah tangga ini. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program TMMD menandakan bahwa rasa gotong royong masih terjaga dengan baik. Sehingga ini juga menjadi contoh serta pembelajaran kepada generasi muda. Pelaksanaan program TMMD baik fisik maupun non fisik yang menyasar dua desa di Kecamatan Saronggi berjalan sesuai rencana. Tidak hanya pembangunan infrastruktur hingga gelaran sosialisasi yang tepat waktu namun rajutan kebersamaan juga semakin erat. "Semua berjalan dengan lancar, yang kita senang masyarakat aktif ikut membantu. Tidak ada yang canggung semua berbaur untuk membangun desa," ungkap Komandan Kodim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi. Belum genap satu bulan program TMMD Ke-116 Kodim 0827/Sumenep telah rampung. Hal ini ditandai dengan upacara penutupan yang digelar di halaman Kantor Bupati Sumenep pada 8 Juni 2023. Dalam upacara tersebut dipimpin langsung Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf. Dalam kesempatan tersebut Mayjen Farid Makruf menyatakan, TMMD Ke-116 di Kabupaten Sumenep terlaksana dengan baik sebagai bukti sinergitas banyak pihak, mulai dari prajurit TNI, Pemerintah Daerah hingga masyarakat. "Kebersamaan ini wujud sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini, termasuk membantu Pemda mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan kemanunggalan TNI dan rakyat," tutur Mayjen TNI Farid Makruf saat upacara penutupan TMMD Ke-116 di Kabupaten Sumenep, Minggu (11/6/2023). Pihaknya berpesan, hasil TMMD Ke-116 harus dirawat bersama dan dilakukan evaluasi sebagai bahan perbaikan pada program berikutnya. Serta yang tidak kalah penting semangat gotong royong yang sudah terbina harus terus menjadi warisan budaya bangsa. "Pencapaian yang telah di raih saat ini bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan di tahun-tahun mendatang. Pelihara terus semangat kebersamaan jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak manapun yang hendak merusak persatuan dan kesatuan bangsa," imbuh Pangdam Mayjen TNI Farid Makruf. TMMD Ke-116 pun mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Sumenep. Kehadiran TNI dalam membangun desa harus menjadi cerminan bahwa semua pihak bisa terlibat langsung dalam kebaikan bersama. Hal itu seperti yang diungkapkan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep Dewi Khalifah berharap. Selesainya kegiatan TMMD banyak memberikan bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat roda perekonomian. "Terimakasih kepada Pangdam V/Brawijaya yang sudah melakukan kegiatan TMMD di Kabupaten Sumenep. Semoga ini menjadi silaturahim yang barokah dan bermanfaat bagi Kabupaten Sumenep. TMMD ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Dewi Khalifah. Program TMMD Ke-116 di Kabupaten Sumenep memang sudah usai dan semua berjalan sesuai harapan, namun satu hal yang tidak boleh dikesampingkan ialah semakin eratnya gotong royong di tengah masyarakat. Indonesia yang terlahir sebagai bangsa majemuk harus terus dirawat dan dijaga bersama. Sebab TMMD merupakan salah satu wadah agar Indonesia tetap Bhinneka Tunggal Ika. (aan/ziz)

Sumber: