Prahara di Tlatah Malang, Cerita Kelahiran Kota Malang di Tengah Wabah Pes

Prahara di Tlatah Malang, Cerita Kelahiran Kota Malang di Tengah Wabah Pes

Malang, Memorandum.co.id -  Kelahiran Kota Malang, bisa dibilang di saat pandemi ataupun tragedi wabah pes sekitar tahun 1911-1916.  Cerita sejarah tersebut menjadi tema pagelaran seni budaya peserta didik dan guru seni budaya SMAS Katolik Cor Jesu Malang dalam 'Prahara di Tlatah Malang', Kamis (08/06/23). "Art performance 2023 ini, rutin tahunan. Hasil pentas dari mata pelajaran seni budaya untuk kelas 10 dan kelas 11. Untuk tahun ini kami angkat,  tentang wabah pes, sekitar tahun kelahiran Kota Malang. Kami siapkan sebelum pandemi Covid 19," terang Kepala Sekolah, SMAS Katolik Cor Jesu Malang, Agatha Ariantini, M.Pd., M.Psi, Kamis (08/06/23) Meskipun gelaran tiap tahun, lanjut Kasek, mempunyai makna untuk sekolah. Karena, ini benar-benar hasil belajar dan pendidikan karakter. Dilaksanakan secara langsung / live, oleh guru dan murid tanpa EO. "Tidak pakai rekam sama sekali. Jadi, semuanya live dan harus belajar fokus belajar. Jika salah, tidak ada waktu untuk edit. Diharapkan, mereka cinta seni, cinta budaya dan sejarah. Banyak muatan, terutama pendidikan karakter," lanjutnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, Prahara di Tlatah Malang, adalah satu momen tentang wabah PES. Dimana saat itu, ada wabah virus pes dari hewan tikus. Banyak korban meninggal, meskipun melawan virus juga terus dilakukan. Wabah pes, kelihatannya kurang terangkat dengan baik. Padahal, peristiwa itu, bukan hanya di Malang. Ide pertama sebelum pandemi, ternyata muncul virus Covid 19. "Wabah itu, awalnya ada perdagangan. Karena sudah dibangun jalur kereta api. Tikus itu, nyebarnya melalui kereta api yang ketika itu angkut beras. Kira kira begitu," pungkasnya. Sementara itu, Fransiska Yuni Arisandi, M.Pd. Guru Bahasa Indonesia dan ketua pelaksana menerangkan, sejumlah siswa yang terlibat. "Para pemeran, dari musik gitar, orkestra, seni rupa, seni suara, tari, teater. Untuk tamu, yang hadir, mulai wali murid, bahkan alumni dan lainya," katanya. (edr/gus)

Sumber: