Haul Ke -19 Riyanto, Sang Pejuang dan Pahlawan Kerukunan Umat Beragama

Haul Ke -19 Riyanto, Sang Pejuang dan Pahlawan Kerukunan Umat Beragama

Mojokerto, memorandum.co.id - Peringatan haul ke-19 Riyanto,  tahun ini diawali dengan napak tilas sambil membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter, Sabtu (14/12).

Prosesi napak tilas dimulai dari depan halaman Gereja Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haizer Jalan Kartini menuju makam Riyanto di Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sejumlah tokoh agama, TNI /Polri dan Banser hadir.  Di Gereja Eben Haizer inilah Riyanto gugur akibat ledakan bom  pada malam Misa Natal 19 tahun silam.

Sejarah telah mencatat di Kota Mojokerto tepatnya 24 Desember 2000 saat Misa Natal di Gereja  Eben Haezer  pernah terjadi teror bom hingga membawa korban seorang anggota Banser yang ikut menjaga dan mengamankan perayaan Natal.

Saat pelepasan napak tilas, Pendeta Rudi Sanusi Wijaya mengisahkan kejadian yang tidak terlupakan sepanjang hidupnya. Saksi sejarah tragedi bom natal tersebut dengan perasaan mendalam menuturkan kisah heroik Riyanto.

Berawal dari penemuan satu tas di bawah telepon umum depan gereja berisi rangkaian kabel. Saat itu petugas polisi sempat merintahkan tiarap kepada semua orang yang ada di gereja.

Namun tak ingin bom tersebut meledak, Riyanto mengambil tas yang berisi bom tersebut  untuk dimasukan ke lubang saluran air.  Namun saat tiba di depan saluran air di seberang jalan bom tersebut meledak. Saking dasyatnya ledakan bom tersebut. Riyanto terpental hingga setinggi atap gereja. Bahkan tubuhnya ditemukan di rumah belakang gereja dengan kondisinya sudah meninggal.

Kemudian tubuh  Riyanto dievakuasi ke rumah sakit umum."Riyanto gugur saat melaksanakan tugas. Dia gugur sebagai pahlawan ," papar Rudi.

Sementara itu Ketua Anshor Kota Mojokerto Ahmad Saifulloh mengatakan,  rangkaian haul almarhum Riyanto mudah - mudahan tidak hanya sekedar seremonial saja Tetapi kita mampu melaksanakan dan melanjutkan perjuangan yang telah dilaksanakan sahabat Riyanto ini khususnya  masalah kemanusiaan dan toleransi antar umat beragama.

"Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan mengambil hikmahnya. Semoga  hidup aman dan damai di Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.

Riyanto yang waktu itu berusia 25 tahun berasal Lingkungan Sabuk RT 02/ RW 04, Kelurahan Prajuritkulon, Kota Mojokerto yang aktif  sebagai anggota Banser Kota Mojokerto. Ia  bersama 5 orang rekannya yang juga anggota Banser dengan sukarela dan tulus iklas melaksanakan perintah pimpinannya yaitu Ketua Banser Cabang Kota Mojokerto untuk membantu petugas kepolisian melaksanakan pengamanan perayaan Natal di Gereja Eben Haezer.

Riyanto lahir di Kediri Jawa Timur  pada 19 Oktober 1975  dari pasangan suami-istri Sukarmin dan Katinem. Dia merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara. Semasa hidupnya dia jadi tulang punggung keluarga,  bekerja sebagai penimbang kedelai di koperasi. Duka mendalam kadang masih dirasakan keluarga. "Seragam terakhir yang digunakan almarhum pun masih disimpan," kata Sukarmin ayahanda Riyanto.

Untuk mengenang peristiwa tersebut hari ini (14/12) keluarga besar PC Banser Kota Mojokerto mengadakan kegiatan haul Riyanto ke -19. Diawali dari tempat kejadian yaitu Gereja Eben Haezer Jalan Kartini tempat almarhum Riyanto meninggal dunia, tabur bunga di tempat tersebut. Selanjutnya kirab bendera Merah Putih sepanjang 100 meter oleh  Banser, Polri, TNI, pemuda agama berjumlah 1900 orang  hingga Makam Riyanto di Kelurahan Prajuritkulon. Nama Riyanto saat ini  diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Kota Mojokerto,   tepatnya di Kelurahan/Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

Selain di Gereja  Eben Haizer, tragedi bom Natal tahun 2000 juga terjadi di beberapa gereja yaitu Gereja Katholik Santo Yosef Jalan Pemuda. Bom sempat meledak namun tidak ada korban jiwa,. Gereja Allah Baik, Jalan Cokroaminoto, bom sempat meledak juga tidak ada korban manusia.  Gereja Bethani,  bom waktu itu tidak sempat meledak.

Kapolresta Mojokerto AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan, dengan kegiatan peringatan haul ke19 Alm  Riyanto ini  dapat mengambil hikmah serta menauladani semangat perjuangan dan pengorbanan Riyanto dalam menjaga  kerukunan umat beragama

 "Dia adalah pahlawan kemanusiaan yang peduli menjaga keamanan demi tegaknya Kebhinekaan  NKRI kita,”ungkapnya. (war/udi)

Sumber: