Tanggul Kembang Kuning Jebol, Pemkot Langsung Perbaiki
Surabaya, memorandum.co.id - Dinding tanggul jebol di Jalan Kembang Kuning pada Jumat (28/4/2023). Penyebabnya karena tanggul tidak kuat menahan tingginya tekanan air akibat hujan lebat yang mengguyur jumat siang itu.
Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan jebolnya pelapis tanggul tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan Kembang Kuning. Pelapis tanggul yang jebol itu sekitar 20 meter. “Kebetulan memang pelapis tanggul itu sudah waktunya rekondisi ya. Di lokasi, kami terjunkan satu unit alat berat dan 40 orang satgas,” kata Lilik.
Awalnya, perbaikan itu memakai sandbag atau karung pasir lalu dilanjutkan dengan memasang batu kali. Nah, ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran ditutup. Ia juga menargetkan semua perbaikan itu tuntas hari ini. Sedangkan Eko Juli petugas DSDABM Kota Surabaya mengatakan pengerjaan dinding ini diperkirakan memakan waktu dua sampai empat hari ke depan. Sebanyak dua alat berat milik DSDABM dan sejumlah petugas akan dikerahkan untuk pengerjaan dinding saluran irigasi ini. "Untuk menangani kondisi tanggul, kami kebut pengerjaannya mulai di hari ini dan ditarget selesai 2 sampai 4 hari kedepan," kata Eko Juli. Menurut Eko, dalam perbaikan ini nanti segera dibuatkan tanggul dengan model yang berbeda. Dengan menambahkan desain miring pada tanggul, serta memberikan celah seperti saluran air. "Nantinya, akan kita setting miring dindingnya dan akan kita tambah celah lubang air berukuran kecil, untuk mengurangi tekanan air pada dinding tanggul," jelasnya. Sementara itu Maria Agustin Yuristina, Camat Wonokromo mengatakan bahwa tanggul yang jebol ini hanya pelapis saja. Tidak akan berpengaruh pada jalannya drainase atau saluran. “Itu lihat hanya pelapis, tanggul utamanya masih ada,” kata Maria. Kejadian ambrol tadi tidak berpengaruh pada laju air atau drainase. Karena hanya pelapis saja yang ambrol. “Sebenarnya tidak ada perbaikan dinding tanggul pun tidak masalah karena hanya pelapis saja yang ambrol. Tapi kita akan antisipasi untuk dibenahi kembali,” ujar Maria. Masih kata Maria terkait ambrolnya tanggul ini diperkirakan faktor usia. “Kebetulan tadi airnya tinggi. Terus antara tanggul utama dengan pelapis ada ruang. Mungkin ada air dan banyak sampah langsung ambrol dan juga tanggulnya tidak mepet (ada ruang),” pungkas Maria. (rid)
Sumber: