Bupati Bojonegoro Buka Sekolah Energi GMNI

Bupati Bojonegoro Buka Sekolah Energi GMNI

Bojonegoro, memorandum.co.id - Dewan Pengurus Pusat (DPP) GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) membuka Sekolah Kader Pejuang Energi bagi kader. Dengan mengangkat tema "Peranan Kader Bangsa Mencapai Visi Kedaulatan energi Indonesia". Sekolah kader pejuang energi diikuti 50 peserta dari seluruh Indonesia. Acara dibuka secara langsung oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dengan ditandai pemukulan gong bertempat di Gedung Angling Dharmo Pemkab Bojonegoro, kemarin. Ketua PA GMNI Bojonegoro Doni Bayu Setiawan menjelaskan tujuan dilaksanakannya sekolah kader pejuang energi tersebut memberikan ruang diskursus bagi kader-kader GMNI di seluruh Indonesia, tentang dunia energi dalam bentuk lembaga otonom khusus dibawah DPP GMNI. "Juga menciptkan kader-kader GMNI yang berfokus pada isu energi yang terbagi dalam 3 kelas yakni, minyak dan gas, energi baru dan energi terbarukan, dan regulasi di sektor energi, " ujar pria yang menjabat anggota DPRD Bojonegoro ini. Lebih lanjut Doni menyebutkan, sekolah kader pejuang energi ini akan dilaksanakan dalam 3 hari, 17-19 Maret 2023. Adapun capaian yang nantinya dihasilkan berupa rekomendasi kebijakan di sektor energi, delegasi wekolah kader pejuang Elenergi kepada pemangku kepentingan. *Kemudian pendampingan pemuda desa sadar energi di tiga desa sasaran, " tegasnya. Dia juga berharap sekolah energi ini akan berkesinambungan. Sebab, energi merupakan salah satu yg kemandirian yang harus segera direalisasikan. "Energi adalah penting dan energi adalah masa depan. Sekolah energi GMNI ini sendiri mendatangkan berbagai praktisi mulai dari Kementrian ESDM, SKK Migas serta dari berbagai pakar energi," tuturnya. Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menyatakan, ini merupakan langkah progesif bagi kader-kader GMNI. Energi ini menjadi suatu perhatian yang serius, "saatnya kita transformasi energi, karena energi terbarukan adalah kebutuhan seluruh umat di masa yang akan datang, " terang Bupati. "Sekarang ini, jangan hanya berfikir dan bergantung pada energi fosil saja, namun energi terbarukan juga harus di diskusikan di dalam sekolah kader pejuang energi, " bebernya. (top)

Sumber: