Kekurangan Anggaran, Panitia Turnamen Sepakbola Amputasi Bupati Jember Cup 2023 Bingung Beli Trophy

Kekurangan Anggaran, Panitia Turnamen Sepakbola Amputasi Bupati Jember Cup 2023 Bingung Beli Trophy

Jember, Memorandum.co.id - Panitia Turnamen Sepakbola Amputasi Bupati Jember Cup 2023 yang berlangsung 15-19 Maret di Lapangan Notohadinegoro (Kreongan) kebingungan cari dana tambahan kekurangan pembiayaan. Lantaran, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember tidak memberikan anggaran untuk turnamen ini sesuai dengan kebutuhan. Sehingga sekarang panitia kebingungan mencari dana tambahan. "Kami sudah ajukan proposal, namun sampai saat ini tidak ada support apapun dari pemerintah," ujar Ketua Panitia Sepakbola Amputasi Bupati Jember Cup 2023, Sugianto, Kamis (16/3/2023). Menurutnya, kegiatan ini sebenarnya sudah diobrolkan jauh-jauh hari bersama Bupati Jember, Hendy Siswanto. Bahkan sebelum 5 Atlet Jember berangkat ke Banglades untuk ikut kualifikasi piala dunia sepak bola amputasi di Turki. "Setelah kami pulang dari tanding piala dunia di Turki, kami pulang pada bulan November 2022, kami juga audiensi ke pak Bupati kami disambut, dan kami sampaikan akan gelar turnamen piala Bupati," imbuh Sugianto. Sebulan sebelum turnamen ini digelar, Sugianto mengaku meminta kepada Dispora Jember, agar bisa ketemu dengan Bupati untuk membicarakan soal kesiapan kejuaraan sepak bola difabel. "Karena bapak Bupati tidak bisa, akhirnya kami audensi dengan dispora, jawaban dari dispora mereka kami diminta untuk buat proposal tembusan dari dispora dan Bupati, untuk diajukan di OPD-OPD lain, karena di di dispora tidak ada anggaran, katanya seperti itu,"paparnya. Sugianto mengatakan pemerintah Kabupaten Jember hanya memberikan saran transportasi, penginapan bagi atlet luar daerah, lapangan dan nasik kotak 50 bungkus sehari. "Padahal kebutuhan atlet ada 120 orang dan 80 official serta panitia. Sehingga sisanya kami cari sendiri. Total anggaran yang dibutuhkan lima hari acara sekitar Rp160 juta," katanya. Sugianto mengaku bingung mencari kekurangan kekurangan anggaran, karena proposal ke pihak Swasta pun juga tidak ditanggapi hingga saat ini. Bahkan donasi lain pun juga belum ada yang masuk. "Karena ini bertajuknya piala Bupati Cup, mereka beranggapan sudah ditanggung pemerintah sepenuhnya. Jadi dengan adanya seperti ini, kami berharap pemerintah jangan memberikan harapan jika tidak mau membiayai,"gerutunya. "Karena tajuknya piala Bupati cup, seharusnya juga ditanggung oleh Bupati, karena ini melibatkan atlet lain dari 6 daerah di Jawa Timur,"paparnya. Sementara Rixhi Saputra pelatih Persaid Jember, dengan kekurangan keuangan (dana) pemain asal Jember (tuan rumah tidak ada penginapan hotel) bahkan untuk trophy juara belum terbeli. "Kami sangat prihatin dengan minimnya anggaran yang turun tidak sesuai dengan kebutuhan, namun kami rela tidak tidur di hotel bahkan trophy juara masih belum beli, meski pertandingan sudah berlangsung, " tandas Rixhi. Menanggapi hal ini, Asisten 3 Bupati Jember Widodo Julianto mengakui adanya keterbatasan biaya di turnamen Piala Bupati Cup ini. Karena memang terjadi perubahan penganggaran penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023. "DI APBD kami, dan sekarang sedang proses itu. Di satu sisi turnamen ini harus dilaksanakan, disisi lain akomodasi Pemda sangat terbatas untuk event ini," tanggapnya. Memang, kata dia, awalnya memang penganggaran kegiatan sesuai janji Bupati Jember. Namun ditengah perjalan ada surat edaran dari pusat supaya Pemerintah Daerah memprioritaskan anggaran untuk Pemilihan Umum (Pemilu). "Sebenarnya anggaran ini sudah di back-up oleh Dispora, tetapi karena ada rasionalisasi anggaran, akhirnya kami lakukan efesiensi , sehingga kami mengurangi semua anggaran yang ada di OPD," tuturnya. Sekadar informasi, turnamen ini diikuti oleh enam daerah di Jawa Timur, Di antaranya Persas Surabaya, Persaid Jember, Persama Malang, Persam Madura , Persawangi Banyuwangi dan Pasuruan Amputee FC.(edy)

Sumber: